Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) yang baru saja dilantik, Donald Trump, punya ide memindahkan atau merelokasi sekitar 2 juta warga Gaza ke Indonesia.
Usulan Donald Trump itu disampaikan Steve Witkoff, salah satu tim transisi dan utusan khusus Trump untuk urusan Timur Tengah.
Orang kepercayaan Trump itu dalam wawancara dengan NBC News, mengatakan, pihaknya sedang berencana untuk merelokasi 2 juta warga Gaza ke sejumlah negara, salah satunya ke Indonesia.
Namun Steve mengaku belum tahu bagaimana caranya membangun kembali Gaza (usai gencatan senjata). "Hal itu masih menjadi pertanyaan," kata Steve.
"Sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara yang sedang didiskusikan untuk mengetahui lokasi tujuan dari negara-negara tersebut," kata Steve.
NamunNBC News dalam laporan menyebutkan bahwa belum mengetahui apakah warga Gaza bersedia untuk pindah atau tidak.
Menurut NBC, gagasan relokasi warga Gaza ini sangat kontroversial. Karena rencana relokasi ini bisa menjadi langkah pertama Israel yang memaksa warga Gaza untuk meninggalkan tanah air mereka.
Anggota Komisi I DPR RI dari PKB, Taufiq R Abdullah, mengomentari usulan Presiden AS Donald Trump itu dengan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi negara Islam atau OKI untuk bersikap tegas.
Menurut Taufiq, rekonstruksi Gaza usai gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa berdampak positif maupun negatif.
"Gagasan Trump untuk merekonstruksi Gaza setelah porak poranda akibat kelakuan Israel bisa positif tapi juga bisa negatif," kata Taufiq kepada pers, Senin (20/1/2025).
Menurut Taufiq, positif bila keinginan Trump merekonstruksi Gaza adalah dalam rangka mengembalikan hak-hak warga Gaza dan negara Palestina.
"Baik hak atas wilayah dan infrastruktur untuk dibangun kembali maupun hak kedaulatan sebagai bangsa dan negara," kata Taufiq.
Namun, rekonstruksi di Gaza bisa berdampak negatif, bila dilakukan hanya untuk kepentingan Israel. Apalagi harus merelokasi warga Gaza ke negara lain.
"Sangat tidak adil jika rekonstruksi dilakukan justru untuk kepentingan Israel, sehingga harus mengungsikan warga Gaza," kata Taufiq.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, justru merasa heran dengan usulan Trump tersebut.
Sebab selama ini yang membuat onar adalah Israel tapi kena warga Gaza yang harus direlokasi.
"Selama ini kan yang merupakan pendatang dan tukang bikin masalah kan zionis Israel," kata Sukamta, Senin (20/1/2025).
Menurut Sukamta, seharusnya warga Israel lah yang dipindahkan ke Amerika Serikat. "Kenapa beliau tidak memindahkan saja warga Israel itu ke AS? Saya yakin Indonesia siap kok membantu proses relokasi tersebut," kata Sukamta.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Rizki Natakusumah, mengatakan, saat ini Donald Trump sedang mencari formulasi kebijakan luar negeri.
"Donald Trump masih mencari-cari formulasi kebijakan luar negeri yang tepat untuk urusan Palestina-Israel, mengingat hal ini merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dunia," kata Rizki.
Rizki menyarankan, Trump mempertimbangkan semua aspek, mulai dari dimensi sosial hingga lingkungan strategis Timur Tengah, dalam rangka mengakomodasi kepentingan banyak pihak.
"Yang paling penting adalah bagaimana Amerika Serikat memengaruhi Israel untuk menghentikan serangan bersenjata ke wilayah-wilayah yang menjadi tempat tinggal warga sipil," kata Rizki.
Rizki mendorong pemerintah Indonesia untuk mengupayakan perdamaian dan kedaulatan untuk Palestina.
"Kami mendukung Kemenlu untuk terus membantu mengupayakan agar warga Palestina mendapatkan hak kedaulatan negaranya dengan pengakuan internasional yang seluas-luasnya," pungkas Rizki. (*)
© Copyright 2025, All Rights Reserved