Pagar bambu yang membentang sepanjang 30 kilometer di perairan wilayah Tangerang masih menjadi misterius. Setelah beredar nama artis yang sedang booming, kali ini muncul nama konglomerat di balik pemasangan pagar tersebut.
Ketua Riset dan Advokasi Publik, LBH PP Muhammadiyah, Ghufroni, mengomentari pagar laut Tangerang.
Ia mengatakan pagar laut tersebut terindikasi menjadi proyek balas budi Presiden ke-7 RI, Jokowi kepada pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
“Ini proyek di zaman Jokowi, karena utang budi Jokowi dengan Aguan. Tidak berdiri sendiri, karena Aguan memberikan kontribusi kompensasi IKN,” katanya saat berbicara pada podcast Abraham Samad Speak Up, dikutip redaksi, Sabtu (18/1/2025).
Sejauh ini kata Ghufroni, terdapat beberapa indikasi yang melatarbelakangi pemagaran laut sepanjang 30 kilometer tersebut. Pertama, pemasangan ini sebagai upaya mengusir nelayan agar tidak mendekati pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) II.
“Kemudian, indikasi lain adalah penguasaan lautan oleh kekuatan oligarki. Karena tidak mungkin nelayan secara swadaya membangun itu, pemagaran itu pakai bambu mahal sementara nelayan saya susah hidupnya, apalagi alasannya abrasi itu tidak masuk akal,” ujarnya.
Ghufroni yang menjadi salah satu sosok pelaku pemasangan plang somasi pada pagar laut tersebut mengatakan, somasi terbuka menjadi pilihan aksi yang mereka lakukan kepada seluruh pihak yang terlibat pemagaran laut. Dengan begitu, mereka bisa menuntut siapa saja yang terlibat pemagaran tersebut.
“Yang memasang, yang menyuruh, yang membiayai, semua. Makanya kita buat plang somasi,” ujarnya.
Ghufroni lantas semua pihak untuk terus mengawal kasus pemagaran ini. Sehingga tidak ada satu pun bentuk penguasaan laut untuk kepentingan oligarki. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved