Tiongkok merampungkan pembangunan landasan pesawat terbang di Pulau Woody atau Yongxing, Laut Tiongkok Selatan. Pulau tersebut saat ini masih menjadi silang sengketa dengan Vietnam dan Taiwan. Pembangunan fasilitas di Pulau Woody semakin menegaskan klaim Tiongkok atas daerah itu.
Pulau Woody merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Paracel juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan, dan ketegangan meningkat antara Beijing dan Hanoi tahun ini menyangkut pembangunan dan eksplorasi minyak di sana.
Landasan pesawat itu adalah penegasan fisik terbaru Beijing bagi penguasaannya bagi daerah itu, 2 tahun setelah mengumumkan pembangunan satu kota yang dinamakannya Sansha di Pulau Woody-- yang dikenal sebagai Yongxing di Tiongkok, untuk mengatur wilayah luas Laut Tiongkok Selatan.
Rute-rute pelayaran penting melalui perairan itu dan daerah itu diduga terdapat cadangan-cadangan besar minyak dan gas. Bagian-bagian dari laut kepulauan Paracel itu juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan.
Kantor berita Xinhua, itu tidak banyak memberikan rincian tetapi mengatakan panjang landasan terbang itu 2.000 meter, dan menunjukan itu akan digunakan bagi pesawat militer.
“Dengan rampungnya dan terus ditingkatkan kemampuan landasan terbang di Yongxing itu, pesawat militer dapat berpangkalan di Paracel, dan meningkatkan kemampuan pertahanan Tiongkok di pulau-pulau Xisha dan Nansha," sebut Xinhua, menggunakan nama-nama Tiongkok bagi Paracel dan Spratly, satu gugusan pulau terpisah.
Tiongkok sebelumnya dilaporkan membangun satu gedung sekolah di Pulau Woody untuk 40 anak-anak yang para orang tua mereka bekerja di sana. Tiongkok juga menempatkan satu anjungan pengeboran minyak di perairan yang disengketakaan dekap pulau-pulau Paracel Mei lalu, yang memicu kerusuhan anti-Tiongkok di Vietnam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved