Kepolisian Metropolitan London melepaskan 10 orang yang sebelumnya ditangkap atas dugaan terkait dengan serangan teror di London Brigde yang menewaskan 7 orang. Mereka dilepaskan tanpa tuntutan.
"Semua orang yang ditangkap pada Minggu, 4 Juni, sebagai bagian dari investigasi ini, sekarang telah dibebaskan tanpa tuntutan," demikain pernyataan polisi London yang dikutip AFP, Selasa (06/06).
Dalam pernyataannya, polisi menyebut telah memperoleh banyak bukti forensik dari mobil yang digunakan pelaku untuk menabraki kerumunan pejalan kaki sebelum turun dan menikam orang-orang. Saat ini, prioritas polisi adalah mencari tahu apakah ketiga pelaku yang akhirnya tewas ditembak itu mempunyai jaringan atau bekerja sendiri.
Dari tiga pelaku, polisi telah mengungkap dua identitasnya. Kepala polisi anti-teror nasional, Mark Rowley, menyebut kedua orang tersebut adlaah Khuram Butt dan Rachid Redouane. Butt berusia 27 tahun dan merupakan seorang warga Inggris yang lahir di Pakistan.
Sejumlah media lokal melaporkan, But sempat tampil dalam dokumenter Channel 4 berjudul “The Jihadis Next Door” soal ekstremis Inggris yang yaang tahun lalu.
Sementara Redouane adalah pria berusia 30 tahun yang disebut sebagai warga Maroko dan Libya. Polisi menyatakan dia juga menggunakan nama Rachid Elkhdar dan tanggal lahir berbeda, lebih muda lima tahun.
Media propaganda ISIS, Amaq, mengklaim serangan yang menewaskan tujuh orang itu. Namun, sejauh ini, belum ada bukti keterlibatan mereka,
Wali Kota London Sadiq Khan mengunjungi lokasi serangan, saat orang-orang mulai kembali bekerja setelah batas keamanan dicabut. Ratusan warga yang berduka pun berkumpul dekat Tower Bridge. "Untuk ekstremis gila dan jahat yang melakukan kejahatan keji ini, kami akan mengalahkan kalian. Kalian tidak akan menang," kata Khan.
Seorang warga Kanada dan seorang warga Perancis menjadi korban tewas dalam peristiwa ini. Selain itu, di antara 48 orang yang terluka pun ada warga dari berbagai negara, termasuk Australia, Bulgaria, Perancis, Yunani dan Selandia Baru. Sebanyak 18 korban di antaranya masih dalam keadaan kritis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved