Pengacara Hotma Sitompoel mendatangi Komisi Yudisial (KY), Jumat (27/03). Ia dipanggil KY untuk dimintai keteangan terkait penyelidikan atas hakim Sarpin Rizaldi soal putusan praperadilan Komjen Budi Gunawan. Meski datang, Hotma menolak diperiksa. Ia menilai pemeriksaannya tidak relevan karena saat proses praperadilan BG berlangsung, dirinya belum menjadi pengacara Sarpin.
Hotma datang dengan membawa surat penolakan atas panggilan KY terhadap dirinya. “Kalaupun sebagai saksi dalam putusan praperadilan BG, kami tidak terkait karena kami tidak hadir dan mengikuti praperadilan tersebut. Kami membela Sarpin setelah putusan praperadilan bukan dalam proses praperadilan," terang dia di gedung KY, Jakarta, Jumat (27/03).
Hotma menganggap aneh pemaggilan KY atas dirinya, karena dia sendiri tak tahu apa hubungan dia dengan kasus Sarpin di praperadilan BG. “Kalau misalnya peristiwa ini kami dipanggil tapi tidak tahu alasannya apa dan tidak tahu sebagai apa, ini jadi lucu-lucuan saja," ucapnya.
Hotman meminta agar KY lebih fokus menjalankan tugasnya, jangan sembarangan memanggil orang. “Kami di sini meminta KY bukan menuduh tapi lebih menasihati supaya KY menjalankan tugasnya sesuai UU dan harus menjaga harkat dan martabat hakim secara profesional," pintanya.
Seperti diberitakan, KY mengirim surat penggilan pada Hotman Rabu (25/03) lalu. Pemanggilan ini terkait pemberian bantuan hukum gratis (pro bono) kepada Sarpin Rizaldi. Pemanggilan ini terkait aduan masyarakat yang menilai antuan hukum gratis yang diterima Sarpin itu mengarah kepada pelanggaran kode etik hakim.
Dalam berbagai kesempatan, Hotma memang menyatakan dirinya membantu Sarpin secara cuma-cuma. Hal ini juga diakui oleh Sarpin. Bantuan hukum ini diberikan untuk melaporkan pihak-pihak yang dinilai mencemarkan nama baik Sarpin ke polisi. Hal ini terkait banyaknya kritikan publik terhadap Sarpin yang mengabulkan permohonan praperadilan BG.
© Copyright 2024, All Rights Reserved