Korban tewas tabrakan kereta api (KA) 116 Senja Utama dengan KA 4 Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya, Sabtu (02/10) pukul 02.45 WIB, di stasiun Petarukan, Pemalang, jadi 34 orang. Dua penumpang luka ringan.Pihak Kementerian Perhubungan sedang mengevaluasi sistem perkeretaapian secara menyeluruh.
Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan memastikan hal tersebut dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (04/10).
Selama ini, jumlah korban simpang siur. Sebelumnya, dikabarkan 33 orang tewas dalam kecelakaan itu. Ada juga yang menyebutkan, korban meninggal lebih dari 36 orang. Dari pendataan akhir, disertai uji forensik oleh kepolisian, data korban meninggal dipastikan 34 orang.
Untuk kecelakaan antara rangkaian KA 34 Bima dengan KA 144 Gaya Baru Malam Selatan, di Stasiun Purwosari, Solo, di hari yang sama, pukul 02.39 WIB, 1 penumpang tewas dan 4 lainnya luka-luka. Kecelakaan itu, disebabkan oleh belum sempurnanya proses masuknya KA Gaya Baru di spoor 1 stasiun tersebut.
Dirjen KA mengatakan, itu memang kesalahan PT Kereta Api, yang belum sempurna memasukkan kereta rangkaian terakhir Gaya Baru di spoor 1. Rangkaian terakhir masih berada di wesel. Tetapi, saat bersamaan ada sekelompok orang melempar batu ke arah KA itu, karena menduga ada suporter Persib, dalam perjalanan pulang ke Bandung.
Hingga saat ini, kata Tundjung, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan, meskipun ada indikasi kelalaian masinis, yang tak mematuhi sinyal elektris. Saat ini, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), (Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), dan kepolisian setempat masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved