Perusahaan makanan dan minuman, Garuda Food mulai menjajaki kerjasama corporate social responsibility (CSR) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kerjasama yang dilakukan berupa penyaluran bantuan 1.000 paket Ramadhan kepada anak-anak yang membutuhkan. Paket bantuan yang diberikan berupa produk makanan perusahaan tersebut.
Head of Corporate Communication and Relation Garuda Food Dian Astriana ada beberapa program yang sudah diinisiasi dengan program sosial. Pada akhirnya target yang akan dicapai sama dengan kerjasama CRS yang sudaj dilakukan selama ini, yaitu para mustahik, seperti anak-anak yang kurang mampu.
"Khusus kerjasama dengan Basnaz, bentuk sinergitas penyaluran paket Ramadan tersebut menjadi titik temu perusahaan kami dengan lembaga bantuan untuk kaum dhuafa. Paket tersebut sudah kami salurkan kepada mustahik atau orang yang berhak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)," tegasnya kepada politikindonesia.com di Jakarta, Sabtu (17/06).
Menurutnya, selain dengan lembaga zakat, pihaknya juga sudah berkoordinasi untuk melakukan kegiatan sosial. Melalui program CSR Garuda Food Sehati, pihaknya berkoordinasi dengan mitra komunitas yang melibatkan relawan. Kegiatan sosial ini selalu menyasar pada anak-anak. Kegiatan itu sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pendidikan karakter anak usia dini.
"Program sosial kami adalah program yang mempunyai misi untuk membawa perubahan yang menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan. Melalui program tersebut, kami terus menjalankan CSR dengan fokus pada lima pilar, yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan, bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Efri Syamsul Bahri, menambahkan, salah satu program lembaganya yaitu kerjasama dengan Garuda Food lewat 1.000 paket Ramadhan. Pihaknya berharap program tersebut bisa meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi para mustahik.
"Penyaluran bantuan ini tidak hanya berhenti pada acara tersebut. Karena jumlah mustahik yang kami miliki sudah cukup banyak dan tersebar di beberapa bidang, seperti kesehatan, pendidikan, ataupun finansial," paparnya.
Dijelaskan, setelah Lebaran 2017, pihaknya akan mulai merancang kerjasama program pemberdayaan dengan perusahaan tersebut. Diharapkan program pemberdayaan itu mampu mengatasi kemiskinan yang tidak bisa dilakukan dalam sekali penanganan.
"Adapun bentuk kerja sama tersebut meliputi kegiatan pemberdayaan ekonomi umat. Salah satunya lewat kemitraan penanaman kacang dengan para petani. Dengan bantuan tersebut, diharapkan produktivitas pertanian bisa meningkat.Pemberdayaan ekonomi sudah banyak dilakukan di berbagai daerah lewat assesment terhadap mustahik,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah memiliki dara seluruh mustahik. Untuk bidang kesehatan saja, sudah mencapai 8 juta orang di seluruh Indonesia. Karena sebanyak 27,76 juta jiwa di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Akses terhadap layanan dasar dan kesehatan menjadi hal yang utama untuk dapat terus melangsungkan kehidupan.
"Sebagai upaya pembelaan terhadap dhuafa yang membutuhkan kami pun menginiasi kerjasama penggalangan dana untuk kesehatan. Seluruh dana terkumpul akan disalurkan sebagai jaminan kesehatan untuk dhuafa," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved