Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI), indeks harga properti komersial turun 0,07 persen pada triwulan II-2016 atau April-Juni. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya, Januari-Maret, yakni sebesar 0,01 persen.
"Indeks harga properti komersial pada triwulan II-2016 tercatat sebesar 167,66, lebih rendah dibandingkan 167,78 pada triwulan I-2016," sebut survei BI tersebut.
Menurut hasil survei tadi, perlambatan harga terjadi pada ritel sewa, dari 0,24 persen pada triwulan I-2016 menjadi 0,11 persen sebagai akibat tambahan pasokan ritel kelas menengah dengan harga lebih rendah dibandingkan rata-rata harganya.
Selain ritel sewa, harga lahan industri juga menunjukkan perlambatan. Pada triwulan II-2016 harga cenderung stabil, yakni 0,00 persen dibandingkan triwulan I-2016 yang masih mengalami peningkatan 0,13 persen.
Secara wilayah, deflasi harga terjadi di wilayah Jabodebek yaitu -0,10 persen dan Medan dengan -0,2 persen. Ada pun penurunan harga properti komersial di Medan terutama disebabkan oleh deflasi segmen perkantoran -2,10 persen khususnya perkantoran sewa, apartemen -1,82 persen dan hotel -8,34 persen.
Meski adanya penurunan harga dibanding triwulan sebelumnya, secara tahunan, indeks harga properti komersial masih meningkat sebesar 0,89 persen.
Pertumbuhan harga terendah terjadi pada segmen apartemen sebesar 0,42 persen sebagai salah satu strategi penyewa untuk meningkatkan tingkat penjualan maupun tingkat hunian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved