Pemberian status pahlawan bagi Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-3 Abdurrahman Wahid masih menunggu keputusan Dewan Gelar. Nama keduanya sudah masuk ke Dewan Gelar, namun keputusan atas gelar itu masih diendapkan sampai waktu yang dianggap tepat.
"Tahapan sekarang sudah di Dewan Gelar. Dewan Gelar memberikan catatan seperti tahun lalu untuk diendapkan sampai menunggu saat yang tepat,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada pers, kemarin.
Menurut Khofifah, Kementerian Sosial akan terus mengkomunikasikan kembali mengenai usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto maupun Abdurrahman Wahid. Komunikasi dilakukan dengan para pengambil keputusan di Dewan Gelar.
"Ada putusan yang pending. Saya akan tanyakan, menyurati kembali kepada Dewan Gelar. Salah satu Dewan Gelar adalah dari Menhan (Menteri Pertahanan)," kata Khofifah.
Khofifah tak merinci lagi siapa saja yang masuk dalam Dewan Gelar. Khoffifah enggan pula mengomentari pro kontra pemberian gelar pahlawan nasional bagi Presiden RI era Orde Baru dan Presiden Pertama era reformasi itu.
Wacana pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto maupun Gus Dur bergulir sejak beberapa tahun lalu. Upaya pemberian gelar itu memunculkan pro kontra. Musyawarah nasional luar biasa Partai Golkar belakangan kembali menggulirkan rekomendasi politik tentang upaya pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Menanggapi wacana tersebut, Politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap penghormatan terhadap Soeharto tak kurang meski tak bergelar pahlawan nasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved