Persidangan terdakwa Komjen Susno Duadji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sempat diwarnai keributan kecil antara penasehat hukum dan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pemicunya, sikap jaksa yang tersenyum rada sinis sambil menunjuk-nunjuk, saat penasehat hukum menanyai saksi ahli.
Sidang Kamis (13/01) ini menghadirkan saksi ahli dari JPU, Brigjen (Pol) Ihza Fadli. Dia adalah Kepala Biro Bantuan Hukum Divisi Hukum Polri. Usai ditanya oleh JPU, saksi ahli kemudian ditanyai oleh pihak terdakwa.
Tudingan tersebut sebagai puncak perdebatan antara tim pengacara dengan Ihza Fadli. Pengacara menilai Iza tidak pantas duduk di kursi saksi ahli, sementara Iza membela diri. Pertentangan itu berkali-kali di tengahi hakim Charis Mardiyanto, namun berkali-kali pula keduanya terlibat perdebatan alot.
Ditengah perdebatan tersebut, para jaksa yang duduk berseberangan dari pengacara, sering senyum-senyum. Kadang-kadang mereka menunjuk-nunjuk. Hal inilah yang membuat tim penasehat hukum Susno meradang.
Kelakuan ini dipandang penasehat hukum Susno sebagai sikap yang tidak serius dari jaska pada saat sidang kliennya. Pengacara Susno, Ari Yusuf Amir langsung protes kepada majelis hakim yang diketuai Charis Mardiyanto.
“Kami tersinggung dengan jaksa. Kalau kami bertanya, tertawa-tawa sambil nunjuk-nunjuk. Maksudnya apa?" protes Ari.
Protes Ari ini langsung didukung oleh pengacara Susno lainnya, Henry Yosodiningrat. “Saya tersinggung dengan penuntut yang itu, kalau kami bertanya dia tersenyum sinis. Tetapi kalau diberi waktu bertanya, nanya begini-begini. Apalagi sama jaksa yang satu itu, senyumnya seperti banci," ujar Henry dengan nada tinggi sambil tangannya menunjuk jaksa Narendra Jatna.
Merasa ditunjuk hidung, keempat jaksa langsung tersipu. Keempat jaksa itu membetulkan tempat duduk, lantas mengganti dengan tampang serius. Senyum yang tadinya sering terlontar langsung menghilang. Badan yang biasanya disandarkan ke kursi, diangkat dan tegap memperhatikan dialog pengacara dan saksi ahli.
Usai sidang, Jaksa Narendra mengeluh pendek. "Susah jadi jaksa. Muka saja jadi bahan pertimbangan penasehat hukum. Nanti kalau nggak ganteng, minta jaksa diganti," ucap dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved