Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kini benar-benar berada dalam situasi gawat. Konflik antar kubu yang melanda partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tak terbendung lagi. Setelah mundurnya Sophan Sophiaan dari keanggoataan di DPR/MPR, lima orang rekan sefraksinya di DPR/MPR bakal menyusul.
Informasi dari beberapa sumber di PDIP menyebutkan, kelima orang yang akan menyusul mundur itu berasal dari dua kubu yang berbeda. Sebanyak empat orang di antaranya dari kubu Arifin Panigoro, masing-masing, Arifin Panigoro, Meilono Suwondo, Didi Supriyanto dan Julius Usman, dan satu lagi dari kubu nasionalis yang juga muka lama, Dimyati Hartono.
Namun dikabarkan, pengunduran diri mereka dari DPR/MPR, tidak ada sangkut pautnya dengan Panitia Khusus (Pansus) Buloggate II. Alasan utamanya lebih karena tak tahan dengan intrik-intrik di dalam fraksi PDIP.
Sebuah sumber menceritakan, jika lima orang itu mundur, maka mereka terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang dulu menggebu-gebu menggusur Presiden Abdurrahman Wahid dengan harapan akan mendapat jabatan setelah Megawati naik sebagai Presiden, tetapi ternyata tidak dapat apa-apa.
Kelompok kedua adalah mereka yang sejak awal tidak setuju dengan langkah yang diambil fraksinya dalam kasus Buloggate I yang akhirnya mengakibatkan Gus Dur mundur. Kelompok ini sejak awal percaya bahwa mundurnya Gus Dur tidak akan menyelesaikan masalah.
Tetapi, alasan yang lebih penting dari kelompok kedua itu adalah karena kecewa dengan manuver orang-orang indekos di FPDI-P yang dinilai justru bertentangan dengan platform partai. Kelompok kedua tersebut menilai, konsep-konsep dari kelompok indekos yang sering nyelonong menjadi keputusan fraksi di DPR maupun MPR, mengancam keutuhan bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Sedangkan kelompok ketiga adalah mereka yang dulu ikut menggebu-gebu mendukung Sidang Istimewa (SI) MPR dengan harapan benar-benar bisa menyelesaikan masalah bangsa, namun kenyataannya tidak tercapai. Dengan kenyataan itu, kelompok tersebut merasa menyesal telah mengkhianati nuraninya sendiri sehingga memilih mundur.
© Copyright 2024, All Rights Reserved