Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, dirinya tidak mau mengkritisi Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya saat ini. SBY merasa, sebagai seorang incumbent ia tak berhak menjelaskan arah dan kebijakan pemerintahan saat ini. Memakai pameo yang terkenal, SBY bilang, “Semasa bus kota dilarang saling mendahului.”
Pernyataan itu disampaikan SBY saat bertandang ke ke Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), untuk menyampaikan presentasinya yang bertema "Visi Perekonomian Indonesia ke Depan," Kamis (03/03) .
Ia meminta agar anggota Kadin tidak memintanya untuk mengkritisi Presiden dan program pemerintahan saat ini. “Saya mohon teman-teman tidak meminta saya untuk mengkritisi presiden dan pemerintah sekarang. Karena sesama bus kota dilarang saling mendahului," ujar SBY.
Ketua umum Partai Demokrat ini menyampaikan, pemimpin bisnis, militer, dan politik pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki sikap optimis, serta berani mengambil risiko yang ada dalam dunia yang dipimpinnya.
"Saya kira tidak akan sukses pemimpin yang tidak berani ambil risiko, yang telah dikalkulasikan dengan baik Teman-teman pemimpin bisnis memiliki keberanian to do something, sebagaimana yang dilakukan pemimpin politik atau militer," imbuh dia.
Menurutnya, hampir setiap pimpinan memiliki masa pasang dan surut. Namun, mereka memiliki intuisi dan sikap kepemimpinan (leadership) yang sama untuk meraih tujuan yang diimpikannya.
SBY mengaku terus mengikuti perkembangan pemerintahan. "Saya masih mendengar. Saya mengikuti apa yang dilakukan dan tidak dilakukan Presiden kita, tentu dengan tujuan dan pertimbangan beliau," ucap SBY.
SBY menambahkan, dirinya pun masih berkomunikasi dengan berbagai negara dunia, seperti menghadiri beberapa forum dunia, meskipun dirinya banyak mengetahui dan mengikuti perkembangan dari media sosial.
“Tapi memang lebih baik saya tidak terlalu banyak bicara, lebih bijak dan lebih tepat. Kecuali saya melepas Twitter atau FB saya, kalau saya mendengarkan suara rakyat di dunia sosial media," jelasnya.
Menurut SBY, media sosial sangat dibutuhkan. Kalau media sosial di-disconnect, maka akan bahaya dan tidak baik. “Saya karena dulu hampir tiap hari dikritik, saya berada di wilayah itu. Saya mengerti mana yang tidak disukai dan disukai. Meskipun kalau kita melakukan sesuatu tidak harus menunggu suka dan duka. Tapi bagaimana pun bagus kita mengetahui apa yang berada di pikiran rakyat," tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved