Kubu Golkar dari Agung Laksono mendapat angin, pasca terbitnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tentang kepengurusan DPP Golkar. Hari ini, Senin (23/03), di paripurna DPR, Agus Gumiwang mendeklarasikan dirinya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar yang baru. Bukan hanya itu, Agus beserta 16 loyalis Agung lainnya, menggelar jumpa pers usai paripurna.
Jumpa pers itu dipimpin Agus Gumiwang yang saat paripurna mendeklarasikan diri sebagai ketua fraksi yang baru menggantikan Ade Komarudin. Deklarasi tersebut ditolak pimpinan DPR, yang menyatakan, ada mekanisme yang harus ditempuh sebelum pergantian ketua fraksi dilaksanakan.
Jumpa pers ini menjadi kali pertama loyalis Agung Laksono di DPR menunjukkan diri secara terang-terangan ke media, setelah mendapat SK dari Menkumham. Ada sekitar 16 orang yang hadir dalam jumpa pers itu. “Ini yang diproyeksikan menjadi pimpinan fraksi dan alat kelengkapan dewan, jadi bukan seluruhnya," ucap Agus.
Meutya Hafidz diproyeksikan sebagai calon Wakil Ketua Komisi I DPR,Agun Gunanjar Sudarsa sebagai calon Ketua Fraksi Golkar di MPR, Charles Mesakh (anggota Komisi V), Dave Laksono (Ketua AMPI Golkar), Gede Sumarjaya (Wakil Ketua Fraksi Bidang Umum), Fayakhun (Sekretaris Fraksi), Eni Saragih sebagai Bendahara Fraksi.
Politisi Golkar lainnya yang hadir di jumpa pers itu adalah Budi, Airlangga Hartarto, Andi Rio, Mujid Rohmat, Aditya Muha, Sarmuji, Gatot Sudjito, Bowo Sidik Pangarso dan Boby Adhityo Rizaldi
Beberapa dari mereka diketahui sebelumnya merupakan pendukung Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie. Mereka adalah Airlangga Hartanto, Meutya Hafidz dan Dave Laksono. Meutya bahkan sempat menjadi panitia Munas Bali.
Dalam pertemuan itu, Agus menyampaikan kembali soal SK Menkum HAM yang telah mengesahkan kepengurusan DPP Agung Laksono sehingga dirinya bersama loyalis Agung lain ingin ada perombakan pimpinan fraksi. Namun pimpinan DPR menolak membacakan surat perubahan itu.
“Kami kecewa pimpinan tak sampaikan sruat kami, walau mereka punya argumentasi. Tapi kalau mau berprasangka baik, surat tersebut memang baru diterima setelah paripurna dimulai," ujar Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved