PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan 5 buah helikopter dan sebuah pesawat udara pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Keenam alat ini akan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) jajaran TNI.
Penyerahan dilakukan Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro kepada Menhan Ryamizard Ryacudu di Hanggar Fixed Wing PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa (09/01). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga turut hadir dalam acara itu.
Adapun 6 alutsista tersebut terdiri dari 3 unit helikopter serang jenis Fennec untuk TNI Angkatan Darat (AD), dua unit helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dan satu unit pesawat udara (Pesud) CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) untuk TNI Angkatan Laut (AL).
“Ini telah sesuai dengan kontrak antara Menteri Pertahanan dengan PT DI dari durasi 2012 hingga 2019," kata Elfien saat serah terima.
Elfien mengatakan, berdasarkan kontrak tersebut, Menhan memesan 12 heli serang untuk TNI AD. Penyerahan telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2014.
“PTDI sebelumnya sudah menyerahkan 6 unit heli serang sejak tahun 2014 sampai 2017. Sehingga 3 unit yang diserahkan saat ini, total sudah 9 heli serang dari 12 yang sesuai kontrak. Untuk sisanya akan dilakukan 2018," kata Elfien.
Sementara untuk heli AKS TNI AL, total sudah 4 unit yang diserahkan oleh PTDI ke Menhan. Tahun lalu, PT DI menyerahkan dua unit heli AKS. "Sehingga saat ini total heli AKS yang diserahkan sudah empat unit. Sedangkan tujuh unit lainnya akan diserahkan secara bertahap tahun ini," katanya.
Sedangkan untuk Pesawat CN235-220 MPA, ada dua pesawat yang dipesan Menhan berdasarkan kontrak. "Kira berhasap pesawat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh instansi dan lembaga termasuk Menhan dan TNI,” katanya.
Sementara Menhan Ryamizard menyambut baik penyerahan 6 unit alutsista dari PT DI. "Ini wujud dari industri negeri Indonesia dalam menjawab tantangan atas perkembangan teknologi yang saat ini pesat dan sarat kompetisi global antar bangsa. Kita akan buktikan ke dunia bahwa mampu berdiri di kaki sendiri. Dengan misi produsen alutista yang mampu di kancah nasional. Ini bukan ambisius, tapi realita yang perlu kita wujudkan," katanya.
Ryamizard mengatakan, masuknya 6 unit alutsista ini sekaligus menjadi wujud untuk memenuhi kebutuhan jajaran TNI. Dengan adanya hal ini, diharapkan TNI mampu mendeteksi berbagai ancaman yang menganggu ketahanan nasional.
“Ini juga sebagai tuntutan organisasi dalam menyikapi dan antisipasi potensi ancaman. Kita berharap agar Panglima dan jajarannya mampu merawat pesawat dan heli ini dengan baik," kata dia.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi mengatakan penambahan pesawat ini sebagai modal untuk menjaga ketahanan nasional. "Ini satu bentuk keseriusan Menhan untuk memenuhi alutista bagi TNI," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved