Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma’arif dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur tanggap darurat lahar dingin Merapi. Total infrastruktur yang diresmikan meliputi 25 jembatan, rehabilitasi dam, normalisasi sungai, perbaikan jembatan, dua unit pengolah air minum, dan lima sumur bor dalam. Sebelumnya infrastruktur ini hancur diterjang lahar Merapi.
“Pembangunan infrastruktur tersebut menghabiskan Rp511,7 miliar dari dana siap pakai BNPB yang diserahkan ke Kementerian PU,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (28/03).
Peresmian infrastruktur itu dilakukan Senin (26/03), yang dipusatkan di jembatan gantung Kali Srowol Magelang, Jawa Tengah. Sejumlah infrastruktur itu mulai dibangun sejak Maret 2011 hingga sekarang di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Magelang, Boyolali dan Klaten.
Dari total dana Rp511,7 miliar untuk pembangunan tersebut, Rp211 miliar digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi sabo, dan normalisasi sungai; Rp262,3 miliar untuk pembangunan jembatan, perbaikan jembatan dan jalan; Rp38,4 miliar untuk penyelesaian unit pengolah air minum, 5 sumur bor dalam, dan 5 jembatan desa. Konstruksi bangunan jembatan tahan terhadap terjangan lahar dingin.
Salah satu jembatan yang dibangun adalah jembatan Pabelan Lama yang merupakan jalan nasional ruas Yogyakarta-Magelang. Sebelumnya, jembatan tersebut putus diterjang lahar dingin. Bentang jembatan 60 meter dan lebar jalur lalulintas 2x3,5 meter.
Dengan peresmian infrastruktur tersebut diharapkan perekonomian masyarakat pulih dan lebih baik. Masyarakat pun diimbau untuk ikut memelihara semua bangunan tersebut. Selain untuk transportasi juga untuk jalur evakuasi saat terjadi bencana dari aktivitas Merapi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved