Indonesia siap menjadi Ketua Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau Asian Pasific Economic Cooperation (APEC) 2013, sekaligus menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan KTT negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik itu di Bali, tahun 2013 mendatang.
Kesiapan itu dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers diInternational Media Centre, FEFU, Pulau Rusky, Wladiwostok, Rusia, Minggu sore (09/9) waktu setempat.
“Kita akan lakukan segala sesuatunya dengan baik. Harapan kita nanti, kita bisa mencapai prestasi yang baik sebagai tuan rumah APEC. Tahun 1994 lalu kita juga menjadi tuan rumah di Bogor, yang menghasilkan Bogor Goals yang sampai sekarang masih dirujuk dan menjadi orientasi dari kebersamaan APEC ini,” kata SBY
Menurut Presiden SBY, Indonesia akan memanfaatkan pengalaman dari penyelenggaraan KTT APEC di Rusia saat ini untuk saat menjadi tuan rumah yang baik di tahun depan. Indonesia menginginkan adanya penajaman-penajaman pada isu-isu yang akan dibahas.
“Konsep kerjasama yang dibahas harus lebih riil dan kongkrit, disamping yang sifatnya policy coordination yang harus kita kembangkan,” kata SBY.
Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan KTT APEC di Vladivostok, Rusia yang dinilai sudah cukup baik. Namun hal yang perlu mendapat perhatian di masa depan, adalah menyangkut manajemen waktu karena banyak pembahasan dalam KTT tersebut yang memerlukan waktu tambahan. “Masalah time management kita kalkulasikan yang bagus nanti saat kita menjadi tuan rumah,” ujar SBY.
Pertumbuhan Ekonomi
Mengenai materi leaders retreat, Presiden SBY mengaku dirinya menggunakan kesempatan itu untuk mengingatkan para peserta KTT mengenai tujuan awal pendirian APEC, yakni masalah pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Menurut SBY, APEC sudah sepakat, terutama ketika bertemu di Yokohama, yaitu membangun pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, inklusif, berimbang, dan inovatif. Namun saat ini, ketika dunia sedang krisis, ekspor turun, yang menyebabkan pekerjaan berkurang, dan terjadi kenaikan harga pangan dan minyak, maka perlu diambil-langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut.
“Kalau kita sadar bahwa growth kita turun karena ekspor kita terganggu, mari kita pastikan investasi di lingkungan APEC ini yang kita genjot,” kata Kepala Negara.
Pembicaraan mengenai integrasi ekonomi regional, jelas SBY, juga muncul dalam KTT APEC di Vladivostok itu, dan dijadikan satu dengan perdagangan dan investasi yang terbuka.
“Isu kedua adalah isu ketahanan pangan, yang ketiga adalah meningkatkan perkuatan pasokan. Sedangkan isu yang keempat adalah berkaitan dengan innovative economy, bagaimana inovasi teknologi bisa lebih mendorong perkembangan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Itulah hal-hal utama yang dibahas selama 2 kali retreat,” pungkas Presiden SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved