Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa memperkaya dan mengagungkan kesenian dan budaya. Kesenian yang dilakukan dengan baik akan membawa keteduhan, menciptakan perdamaian dan persahabatan.
"Kesenian itu menyatukan bukan memisahkan. Kesenian itu membawa keteduhan, kasih sayang dan persaudaraan. Oleh karena itu masyarakat tidak boleh kering dengan kehidupan beragama, dan juga tidak boleh jauh dari kehidupan berkesenian dan berbudaya," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) saat membuka Pesta Kesenian Bali di panggung terbuka Ardha Chandra, Art Centre, Denpasar, Jumat (14/06) malam.
Presiden mengatakan, kesenian dapat menjadi soft power, karena jika dilakukan baik di negeri sendiri maupun di dunia akan tercipta perdamaian, persahabatan, tidak ada konflik dan peperangan antara satu sama lain. Sebaliknya, hard power, kekerasan yang memaksakan kehendak, itu tidak baik, apalagi dilakukan melampaui batas.
"Kehidupan yang religius, masyarakat yang mengagungkan seni dan budaya dan itu juga soft power yang harus dijaga dan dilestarikan serta jika dikembangkan maka Pulau Dewata bukan hanya terkenal di seluruh dunia karena menjadi tujuan wisata yang utama tetapi dunia bahkan Indonesia sendiri bisa banyak belajar dari Bali," ujar Kepala Negara.
Presiden menilai tema besar Pesta Kesenian Bali tahun 2014 yaitu Kertamasa, yang dalam bahasa Indonesianya zaman kemakmuran, serta dalam bahasa Inggrisnya The Age of Prosperity sangat tepat. "Dunia saat ini penduduknya makin banyak, 3 tahun yang lalu baru berjumlah 7 milyar, mendekati tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan akan menjadi 9 milyar, artinya memerlukan pangan dan energi yang lebih banyak, oleh karena itu Indonesia, meskipun akan menjadi negara industri yang padat dengan teknologi, jangan dilupakan, Indonesia juga harus memiliki ketahanan pangan yang cukup untuk bangsanya sendiri bahkan dapat disumbangkan kepada negara lain." tegas Presiden.
Diakhir sambutannya, Presiden menyampaikan "Meskipun masa jabatan saya tinggal 4 bulan lagi, saya dan ibu negara akan tetap mencintai Bali sampai kapanpun, sekali-sekali, saya akan berkunjung ke Bali sebagai warga negara biasa untuk tetap menjalin persaudaraan," ujar Presiden.
© Copyright 2024, All Rights Reserved