Setiap tahun menyongsong Hari Buruh Sedunia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu mendatangi perusahaan, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan menemui buruh. Presiden ingin melihat langsung perkembangan dan mendengarkan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
“Ini penting," ujar Presiden SBY saat meninjau PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk di kawasan Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/04) siang. Dalam kunjungan itu, SBY menyempatkan diri makan siang bersama direksi dan karyawan PT Indocement.
Ada 2 alasan mengapa SBY mengunjungi perusahaan untuk mengetahui kondisi buruh. Pertama, perusahan itu harus tumbuh. Kedua, jangan lupa untuk memperhatikan tenaga kerja, bukan hanya upahnya tapi juga kesejahteraan karyawan secara menyeluruh. "Ini kerap jadi isu sosial dan politik. Apalagi kalau para politisi ada yang menjadikannya komoditi politik," ujar SBY.
Selama memimpin Indonesia, pandangan Presiden tetap sama, yakni tidak boleh dipisah antara berkembangnya perusahaan dengan meningkatnya kesejahteraan buruh. Perusahaan menggunakan tenaga terampil agar usaha tumbuh dengan baik, dan ketika bisnis tumbuh baik, maka perhatikan dan tingkatkan juga kesejahteraan buruhnya.
“Keduanya harus seimbang. Perusahaan bukan hanya meningkatkan daya saing tapi juga kesejahteraan karyawannya. Saya kira itu fair. Perlu dijaga harmoninya," ujar Kepala Negara.
Unjuk rasa, lanjut SBY, bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian terbaik adalah kedua pihak duduk bersama menyampaikan keinginannya. "Pemerintah memberikan regulasi agar keduanya mendapat manfaat yang sebesar-besarnya," kata Presiden.
Dalam kunjungan ini, Presiden SBY didamping Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menperin MS. Hidayat, Mendag M. Lutfi, Seskab Dipo Alam dan direksi serta karyawan PT Indocement.
© Copyright 2024, All Rights Reserved