Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta para pengusaha untuk mengubah cara berpikir agar produk Indonesia punya daya saing di tingkat internasional. Selain itu, para pengusaha harus memperhatikan berbagai isu internasional.
Hal itu dikemukakan SBY ketika membuka Pameran Kerajinan Indonesia (Inacraft), di Balai Sidang Jakarta, Rabu (19/4).
”Kita harus memperhatikan isu-isu internasional seperti produk ramah lingkungan serta peduli kesehatan, serta memperhitungkan cara-cara pemasaran yang semakin baik serta pencantuman merek dagang. Isu tersebut mempengaruhi keberhasilan pemasaran berbagai produk Indonesia,” kata Yudhoyono
Selain itu Kepala Negara menyebutkan sampai saat ini masih banyak barang Indonesia yang diekspor ke berbagai negara tanpa diberi merek atau cap. Padahal, pemberian merek amat penting dalam rangka memasuki pasaran dunia yang semakin tinggi tingkat persaingannya.
"Mari kita ubah cara berpikir kita itu," kata Presiden sambil mengingatkan para produsen bahwa pemberian merek amat penting bagi keberhasilan pemasaran produk-produk Indonesia.
Kepada para peserta pameran yang berlangsung hingga 23 April tersebut, Yudhoyono juga mengatakan bahwa potensi ekspor jauh di atas realisasi ekspor yang selama ini sudah berlangsung.
Pada tahun 2004, ekpor kerajinan mencapai 447 juta dolar AS yang naik menjadi 465 juta dolar pada tahun 2005. Jumlah ini belum mencakup barang-barang yang dibawa sendiri oleh para wisawatan mancanegara. Angka ekspor itu masih bisa ditingkatkan karena permintaan dari banyak negara terus bertambah.
"Karena itu, saya minta tingkatkan kualitas misalnya dengan memperbaiki motif," kata Kepala Negara.
Sebelumnya Ketua Umum Asephi (Asosiasi Eksportir dan Produk Kerajinan Indonesia) Rudy Lengkong menyampaikan harapannya agar Kepala Negara menetapkan salah satu hari sebagai hari dimana orang-orang menggunakan pakaian batik.
Rudy Lengkong yang merupakan mantan Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagangan menyebutkan Asephi sangat menghargai kebiasaan Yudhoyono untuk mengenakan pakaian batik dalam berbagai kesempatan.
Usai membuka pameran ini, Kepala Negara mengadakan peninjauan ke beberapa stand. Saat melakukan peninjauan keliling, seorang pria mencegat Kepala Negara dan kemudian minta Yudhoyono untuk membubuhkan tanda tangannya di bajunya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved