Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda), KBRI Den Haag dan PPI Leiden, mengadakan diskusi inspiratif Bertajuk “Leadership in Uncertain World” pada Sabtu (30/01) pekan lalu. Diskusi yang dihadiri oleh puluhan pelajar Indonesia di Belanda ini, menghadirkan Dr. Handry Satriago, CEO General Electric (GE) Indonesia sebagai pembicara.
“Pak Hadry adalah orang yang menyenangkan dan memiliki karakter kepemimpinan yang kuat. Sebuah kesempatan berharga bisa belajar dari beliau,” ujar Sekjen PPI Belanda, Ali Abdillah melalui pesan elektronik kepada politikindonesia.com, Senin (01/02).
Handry adalah CEO GE termuda dan orang Indonesia pertama yang menempati posisi tertinggi pada perusahaan multinasional teknologi tertua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Thomas Alfa Edison itu.
“Saat diminta menjadi CEO GE Indonesia awalnya saya takut dan tidak yakin, Banyak dialog yang terjadi dalam diri saya. Namun akhirnya saya memutuskan untuk membuktikan kualitas dan menerima tantangan itu,” ujar Handry dari atas kursi roda.
Kanker getah bening membuat Handry harus menggunakan kursi roda sejak usia 17 tahun. Kenyataan ini sempat membuatnya takut. Namun, ia memutuskan untuk menerima kenyataan dan berani bermimpi besar sehingga meruntuhkan segala ketakukan dan kekhawatiran yang terjadi.
Salah satu hal yang harus dimiliki pemimpin adalah rasa percaya diri. “Pemimpin tahu apa yang dia lakukan karena itu dia percaya diri dan tahu bagaimana melakukan pekerjaan dengan baik”.
Handry percaya bahwa Indonesia mampu memimpin di tingkat global “Namun kadang kita terbelenggu oleh diri sendiri, kita takut menyampaikan ide dan pendapat. Kita takut salah. “Deliver your ideas, makes mistake and learn from it,” ujar Handry.
Salah satu hal yang dikritisi Handry adalah sikap selalu mengiyakan pimpinan. Seorang “yes man” cenderung menjadi pelaku pasif dan hanya menjadi pekerja dan takut menghadapi masalah. Padahal, pemimpin itu diuji dengan berbagai masalah. “Pemimpin harus berani menghadapi dan menyelesaikan masalah. Masalah lah yang membuat mental pemimpin kuat”.
Lebih lajut, kesuksesan pemimpin adalah saat dia mampu menciptakan pemimpin berikutnya, bukan hanya menciptakan pekerja. “When you become leader, you start to create young leader,” ujar pria kelahiran Pekanbaru ini.
Menyinggung tentang apa yang harus dipersiapkan pelajar Indonesia untuk menjadi pemimpin, Handry berpesan agar pelajar Indonesia membangun jaringan yang luas, memiliki jiwa kompetitif di tingkat global, percaya diri dan berani menghadapi tantangan.
“Saya percaya bahwa pelajar Indonesia di Belanda adalah penerus masa depan, so you have to be tough, can face the reality, always come with ideas and be colaborative” pungkas dia.
Sebagai informasi, PPI Belanda adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda yang berdiri sejak tahun 1922 di kota Leiden. Terbentuknya PPI Belanda bertujuan untuk menyuarakan aspirasi, sinergi potensi, dan memberikan advokasi bagi anggotanya. Dalam perjalanannya, organisasi ini telah menjadi bagian penting dalam kemerdekaan Indonesia dan mencetak tokoh-tokoh pergerakan Nasional yang berkontribusi bagi kemerdekaan Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved