Pemilik akun Connierahakundinibakrie dilaporan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu (AMPP) ke Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).
Ketua AMPP, Ayyubi Kholid Saifullah, mengatakan, bahwa laporan ini merupakan respons terhadap pernyataan Connie Bakrie yang menyatakan bahwa kepolisian dapat mengakses sistem penghitungan suara dan mengisi formulir C1 di polres terdekat.
Laporan AMPP tersebut rerigister dengan nomor LP/B/860/III/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
"Kita harus mengusut tuntas apa yang disampaikan oleh Connie," kata Koordinator Lapangan AMPP Ahmada Rizky.
Dia mendorong kepolisian bertindak tegas terhadap Connie karena pernyataannya merupakan tuduhan tanpa dasar yang serius.
Di sisi lain AMPP mengapresiasi kinerja kepolisian terkait Pemilu 2024, khusunya peran polisi dalam mengawal proses pemilu, mulai dari kampanye hingga penghitungan suara.
"Kami sangat bangga melihat kinerja polisi yang netral dan penuh tanggung jawab dalam mengawal Pemilu 2024 agar berlangsung dengan damai," kata Ahmada.
Terpisah, Connie merespons dalam link Instagram menjelaskan secara lengkap duduk perkaranya.
"Dalam postingan terdahulu saya menyatakan bahwa Pak Jenderal Oegroseno, mantan Wakapolri, memberikan pernyataan terkait Pilpres 2024 dalam sebuah pertemuan bukber. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres2," tulis Connie, Sabtu (23/3/2024).
Menurut Connie, pernyataannya tersebut salah dipahami publik. Connie pun secara terbuka meminta maaf.
"Setelah saya rekonfirmasi dengan beberapa yang hadir, statement tersebut ternyata berasal dari staf beliau yang mengatakan 'Polres Polses itu mengisi real count ke sebuah aplikasi yang hanya bisa diakses oleh atasan mereka'," kata Connie.
Connie memberikan klarifikasi bahwa pernyataan tersebut bukan merupakan ucapan dari Jenderal Oegroseno, dan bukan tentang Sirekap, melainkan terkait aplikasi khusus yang digunakan masing-masing. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved