Janji Gayus Halomoan Tambunan akan buka-bukaan usai vonis perkaranya dibacakan dibuktikannya. Berbekal secarik kertas yang sudah ditulis sebelumnya, Gayus mengungkapkan sejumlah rekayasa dalam kasus yang membelitnya. Juga soal sosok Jhon Jerome Greece, buronan polisi dalam kasus paspor palsu yang disebutnya sebagai agen CIA.
Kepada media, usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menjatuhkan hukuman 7 tahun penjara baginya itu, Gayus menuding adanya sejumlah rekayasa. Gayus juga menyebut-nyebut nama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein.
Gayus menyatakan, kepergiaannya ke Singapura atas sepengetahuan Satgas. “Saya tiga kali bertemu Satgas, tanggal 18, 22 dan 24 Maret 2010. Saat itu berulang kali Denny bilang, kalau bisa, kasus ini dipegang KPK, karena dia tidak percaya Mabes Polri. Keberangkatan saya pada tanggal 24 disuruh Denny," ucap Gayus.
Masih berdasarkan pengakuan sepihak Gayus, Denny lah orang yang menyarankannya ke Singapura. Tujuannya, agar dia dan Andi Kosasih tidak menjadi korban. Denny, sambung Gayus menyarankan agar dia tidak pulang dulu ke Indonesia sebelum Haposan Hutagalung tertangkap.
Gayus bercerita, saat bertemu Satgas di Singapura, Denny dan Ota berjanji akan membantunya sebagai whistle blower. "Karena Denny dekat dengan media, dia akan ngomong di media setiap hari. Tapi saya malah dipojokkan terus menerus. Denny juga yang sarankan saya pakai Adnan Buyung, tapi dia malah bermanuver sendiri, bukannya membongkar mafia pajak," ucap Gayus.
Gayus menyatakan, dia mengemukakan semua ini karena merasa kecewa dengan sikap Satgas yang telah memperkeruh suasana dan menyudutkannya, dengan menyebutkan ia ke Bali bertemu Aburizal Bakrie dan mengamankan aset-asetnya saat pesiar ke luar negeri. “Seolah, saya ini penjahat," kata Gayus.
Gayus meminta, tolong kasusnya jangan dijadikan alat politik. “Saya kecewa yang sangat besar pada Satgas, khususnya Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, termasuk Yunus Husein, ada beberapa poin yang selama ini saya keep rapat-rapat untuk membantu mereka, Terkait kasus pemalsuan paspor yang kini ditangani polisi, Gayus menyebutkan bahwa otak pemalsuan paspornya adalah John Jerome Grice. Pria berkewarganegaraan Amerika yang saat ini dinyatakan polisi sebagai DPO.
Dikatakan Gayus, Satgas tahu siapa Jhon. “Saya diberitahu John Grice bahwa dia adalah agen CIA yang kegiatannya diketahui oleh salah seorang anggota Satgas," ujar Gayus.
Kepada media, Gayus meminta untuk tidak memperburuk keadaannya. “Seperti dengan menjadikan ini alat politik. Seperti ada backing, di Bali ketemu Ical, ke luar negeri untuk mengamankan aset. Itu tidak benar," ungkap Gayus.
Terpidana kasus mafia pajak tersebut menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan semua perbuatannya yang dianggap sebagai tindak pidana. Namun dirinya meminta dengan sangat agar media massa tidak lagi mengaitkan kasusnya dengan isu politik. "Saya siap pertanggungjawabkan semua yang disangkakan ke saya bila dianggap pidana. Tapi jangan politisasi," ucap dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved