Kuat dugaan, situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat pernah diteliti oleh peneliti-peneliti negara Belanda sebelumnya. Bisa jadi penelitian itu tidak sampai tuntas, dan tidak ada publikasi tentang hasilnya.
Dugaan itu mencuat, menyusul ditemukannya sebuah koin bertuliskan tahun 1855 di kedalaman 11 meter dalam penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM).
“Mana mungkin ada koin di kedalaman itu tapi terbuat dari tahun 1855," ujar peneliti TTRM Dr Ali Akbar dalam seminar bertema “Situs Gunung Padang: Metodologi dan Etika serta Keragaman Perspektif” yang digelar di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (02/12).
Kepala Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UI itu mengatakan, dari penanggalan karbon, diketahui struktur arang yang menempel pada koin tersebut menunjukkan tahun 5800 sebelum masehi.
Karena itu, ujar dia, hampir dipastikan bahwa situs Gunung Padang pernah diteliti sebelumnya namun tidak sampai tuntas. “Intinya ada intervensi manusia sebelumnya," ujar Akbar.
Apalagi, sambung dia, terdapat kekosongan sejarah penelitian Gunung Padang antara tahun 1914 sampai ditemukan masyarakat tahun 1979. Di mana, pada 1914, Situs Gunung Padang dicatat pertama kali oleh NJ. Krom peneliti asal Belanda. “Ada periode kosong yang kita tidak ketahui, sehingga menyebabkan koin ada di situ," tambah dia.
Ali Akbar menduga, penelitian situs Gunung Padang disengaja ditutup-tutupi oleh peneliti Belanda yang pada periode yang sama, lebih tertarik memugar Candi Borobudur di Jawa Tengah. Situs ini benar-benar ditinggalkan peneliti Belanda pada saat Indonesia sudah meraih kemerdekaan.
“Kalau Gunung Padang sudah jadi kita pugar maka orang akan hormat kepada Gunung Padang dan Indonesia. Karena ini penemuan amat besar," tegas Akbar.
Peninggalan zaman megalitikum yang terletak di Kabupaten Cianjur ini telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014. Kementerian Pariwisata, juga memasukkan Gunung Padang sebagai salah satu destinasi wisata dalam promosi Great Jakarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved