Kelompok militan Aljazair mengklaim telah menculik seorang warga Prancis. Mereka memberi waktu selama 24 kepada Perancis untuk mengakhiri serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam video yang muncul di media sosial tersebut, salah seorang anggota bertopeng memperingatkan Presiden Prancis Francois Hollande bahwa kelompok militan akan membunuh sandera jika Perancis tidak berakhir aksi militer terhadap ISIS dalam 24 jam ke depan.
Sandera tersebut diketahui bernama Herve Pierre Gourdel,55. Dia terlihat sedang jongkok di tanah dan diapit oleh dua orang anggota yang bersenjata dan bertopeng.
Media televisi sempat melaporkan penculikan seorang warga Prancis di Aljazair. Penculikan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah ISIS mendesak pengikutnya untuk menyerang warga Perancis dan negara-negara lain yang mengambil bagian dalam kampanye melawan ISIS.
"Jund al-Khilifa, atau Tentara kekhalifahan telah melakukan penculikan di wilayah pegunungan Aljazair timur," ujar media tersebut seperti dilansir Al Arabiya (23/09).
Prancis adalah kekuatan Eropa pertama yang bergabung dengan Amerika Serikat dalam serangan udara terhadap ISIS di Irak. Setelah peringatan ISIS tersebut, Prancis mendesak warga yang tinggal atau bepergian ke sekitar 30 negara untuk berhati-hati.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, pihaknya telah mengirim nota peringatan kepada kedutaan besarnya di sekitar 30 negara Afrika dan Timur Tengah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved