Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengkaji konsep pengembangan Ibukota yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni konsep The Greater Jakarta. Namun konsep tersebut belum dibicarakan secara resmi.
"Nanti akan dibahas, Kita belum membicarakan konsep itu secara resmi karena baru diungkapkan beberapa hari yang lalu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/01).
Prijanto mengakui pernah diajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membicarakan secara serius konsep tersebut. Namun, Pemprov DKI belum memberi masukan pada pertemuan tersebut.
Prijanto mengaku dirinya setuju dengan konsep The Greater Jakarta karena akan membagi fungsi Kota Jakarta sebagai Ibukota. "Pada hakekatnya Jakarta sudah melebihi daya dukungnya".
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta telah menyatakan setuju dengan konsep The Greater Jakarta sebagai pengembangan ibukota. Konsep ini dinilai lebih mudah dan murah dibandingkan memindahkan Ibukota dari Jakarta.
Sementara, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana di Jakarta Pusat, Rabu (12/01) menilai konsep tersebut akan menyatukan pengelolaan tata ruang daerah-daerah yang bersebelahan dengan Jakarta dengan baik. Konsep "Greater Jakarta" juga akan mengurangi permasalahan kependudukan yang terjadi di Jakarta.
Sedangkan, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi menyatakan, keberatan dengan konsep The Greater Jakarta tersebut. Dia lebih setuju Pemerintah Pusat mewujudkan konsep Jabodetabekjur yakni Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur.
Sanusi menyarankan pusat jangan dulu membuat wacana baru soal pengembangan Kota Jakarta. Sebaiknya wujudkan terlebih dulu rencana lama yang sudah ada. “Apalagi, konsep Jabodetabekjur sendiri memang sudah punya payung hukum yang kuat," kata Sanusi.
Menurut pengamat tata ruang Hendricus Andi Simarmata, pengembangan Jakarta sebagai ibukota memang diperlukan. Namun menurut dia tidak dengan konsep The Greater Jakarta.
Hendricus menilai, konsep tersebut katanya tidak sesuai dengan Kepres No.54 tahun 2008 tentang penataan ruang kawasan Jakarta dan sekitarnya yang tidak memasukkan Kota Sukabumi dan Purwakarta.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah membahas wacana pengembangan wilayah Jakarta ke daerah-daerah di sekitarnya. Langkah ini sebagai salah satu cara untuk memecahkan berbagai permasalahan di Ibukota Negara.
Menurut jurubicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha, konsep The Greater Jakarta merujuk pada kondisi Jakarta yang lebih besar, lebih luas, dan lebih terintegrasi. Untuk itu, pemerintah perlu memikirkan berbagai upaya mengintegrasikan Jakarta dengan daerah lain di luar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Julian menyebut Purwakarta, Sukabumi, dan Cirebon sebagai beberapa daerah yang bisa diintegrasikan dengan Jakarta. Wacana untuk mengembangkan Jakarta itu tidak terlepas dari wacana tentang pemindahan Ibukota.
© Copyright 2024, All Rights Reserved