Pemerintah meresmikan sejumlah proyek di sektor energi dengan nilai total mencapai US$8 miliar atau sekitar Rp100 triliun. Melalui pembangunan proyek tersebut, Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, selama ini sektor energi cukup banyak menghabiskan subsidi. Pemerintah cukup memberi perhatian pada sektor ini, utamanya pada minyak dan kelistrikan.
"Konsumsi BBM terus meningkat yakni sekitar 1,3 juta barel per hari, sedangkan produksinya berada di level sekitar 700 barel per hari. Mau tak mau, impor dibutuhkan, dan hal inilah yang menyebabkan terjadinya current account deficit," kata Chairul Tanjung, Rabu (08/10).
Beberapa proyek yang diresmikan kemarin antara lain proyek Lapangan Banyu Urip milik Mobil Cepu Ltd, PLTP Patuha, serta pembangunan pipa Gresik-Semarang milik PT Pertagas.
Proyek Lapangan Bayu Urip, minyak yang dihasilkan dari lapangan tersebut diharapkan mampu memenuhi target lifting yang telah ditetapkan di APBN 2015. Saat ini kapasitas produksi Lapangan Banyu Urip mencapai 30.000 barel per hari, sedangkan peak produksi mencapai 165.000 barel per hari. "Untuk produksi puncak, kami perkirakan bisa dilakukan pada triwulan III-2015," kata Chairul Tanjung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved