Pemerintah Malaysia menegaskan bahwa pernyataan Zainuddin Maidin yang menghina Presiden RI ke-3 BJ Habibie merupakan pernyataan pribadi Zainuddin dan tidak mewakili pendirian pemerintah Malaysia.
"Tulisan Zainuddin itu adalah pernyataan pribadinya dan tidak mewakili Pemerintah Malaysia," kata Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim, Jumat (14/12).
Rais Yatim menyatakan hal tersebut menanggapi ulasan Zainuddin di harian Utusan Malaysia edisi Senin (10/12). Dalam tulisan berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" tersebut terdapat kalimat yang menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa (alinea 11 tulisan tersebut).
Menurut Rais Yatin, hubungan erat antarpemerintahan dan antarrakyat di kedua bangsa tidak akan terpengaruhi karena polemik tersebut. Dalam konteks ini, pihak Utusan Malaysia juga perlu memberikan ruang kepada Habibie ataupun melalui wakilnya untuk memberikan penjelasan atas tulisan tersebut.
“Pihak dari Indonesia juga bisa menyampaikan pendapatnya tentang Malaysia dan begitupula sebaliknya, dari pihak Malaysia juga bisa membuat tanggapannya,” kata Rais Yatim.
Sementara, Yayasan Ikatan Rakyat Indonesia Malaysia (YIRMI) menyatakan akan senantiasa berperan untuk lebih mempererat hubungan antarmasyarakat kedua bangsa serumpun ini. Langkah ini untuk menjaga hubungan baik antarkedua negara
Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno telah menyampaikan nota diplomatik kepada kementerian luar negeri Malaysia berkenaan dengan tulisan Zainuddin Maidin yang dimuat harian utusan Malaysia beberapa hari lalu.
Dubes menyesalkan dan menolak tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia itu yang isinya mengkritik Habibie. “Nota diplomatik itu sudah dikirim ke Kemenlu Malaysia, kemarin, Jumat (14/12),” jelas Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved