Pemerintah Filipina dan kelompok Muslim di Filipina Selatan atau yang sering disebut bangsa Moro menandatangani kesepakatan damai. Kesepakatan itu tercapai dalam perundingan yang difasilitasi Malaysia.
Dengan kesepakatan itu, pemerintah Filipina akan memberikan otonomi khusus bagi wilayah Filipina Selatan. Sementara kelompok perjuangan kemerdekaan Moro atau Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menghentikan perjuangannya dan bergabung dengan pemerintah.
Juru bicara Presiden Filipina, Edwin Lacierda berjanji kepada seluruh bangsa Muslim Moro, bahwa Pemerintah Filipina tidak akan lagi memberlakukan diskriminasi pembangunan. “Ini akan memberikan keadilan dan perdamaian abadi bagi saudara-saudara kita di Mindanao," Kata Lacierda seperti dilansir Arab News, Sabtu (25/01).
Kepala Perunding Pemerintah Miriam Ferrer sesaat sebelum menandatangani kesepakatan damai tersebut di Kuala Lumpur mengatakan, kesepakatan pembicaraan perdamaian ini adalah kemajuan yang paling signifikan setelah lebih dari 13 tahun upaya perundingan untuk menghentikan peperangan antara pejuang moro dan tentara Filipina.
Selama itu pula, ujar dia, lebih dari 120 ribu orang tewas di wilayah Filipina Selatan ini. Karenanya ia berpesan kepada Pemerintah Filipina memberikan keadilan pembangunan di Filipina Selatan demi berlangsungnya perdamaian yang berkepanjangan. Karena selama ini Filipina Selatan mengalami diskriminasi pembangunan dan termasuk paling miskin di Filipina.
Berdasarkan kesepakatan perdamaian, para pejuang Moro sepakat untuk mengakhiri kekerasan dalam pertukaran untuk otonomi yang lebih luas. 5 provinsi di Filipina Selatan yang otonomi Muslim akan diganti dengan wilayah otonomi yang lebih kuat. Dengan harapan potensi pembangunan Bangsa Moro semakin lebih besar.
Ketua Negosiasi dari MILF, Mohagher Iqbal mengatakan kesepakatan terbaru ini yang paling sensitif, emosional dan sejauh yang ia tahu, memerlukan banyak pengorbanan. Karena untuk membayar perdamaian ini mereka harus membubarkan kekuatan paramiliter di Mindanao.
Kesepakatan tersebut mencakup pembubaran paramiliter MILF dilakukan bertahap dan beberapa di antaranya akan dijadikan pasukan keamanan regional Filipina selatan.
Namun kelompok perjuangan Bangsa Moro yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro, Abu Misri mengatakan akan tetap melakukan perjuangan melawan pemerintah Manila. “Apa yang kita inginkan adalah negara Islam, pemimpin dari orang Islam dan konstitusi Islam," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved