Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan, pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Budi Santoso oleh Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberangus demokrasi di dunia pendidikan.
Menurut Jamiluddin, hal itu tentu tidak boleh terjadi, sebab kampus harus jadi benteng demokrasi di Indonesia.
"Bila keputusan rektor Unair itu dibiarkan, bisa jadi menjalar ke kampus lain di tanah air. Setiap perbedaan pendapat akan dijadikan dasar bagi rektor untuk memecat civitas akademika," kata Jamiluddin Ritonga, Minggu (7/7/2024).
Menurut Jamiluddin, pemecatan tanpa alasan itu harus dilawan. Diduga dekan Universitas Airlangga dipecat karena menolak rencana kedatangan dokter asing ke Indonesia.
"Civitas akademika di manapun berada sudah seharusnya menolak keputusan rektor itu, karena bertentangan dengan kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam konstitusi," kata Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin, pemecatan itu jelas petaka bagi perguruan tinggi di Indonesia, karena kebebasan berpendapat yang menjadi roh civitas akademikan bisa lenyap.
"Jadi, setiap upaya memberangus kebebasan berpendapat di kampus harus dilawan. Semua civitas akademika di seluruh penjuru Tanah Air harus bersatu melawan pimpinan yang otoriter," kata Jamiluddin. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved