PDI Perjuangan menyatakan masih ingin membangun komunikasi politik dengan parpol lain untuk mengusung siapa calon yang tepat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Prinsip dasarnya, komunikasi politik sedang berjalan. Kami menyamakan persepsi tentang siapa yang akan diusung di Jakarta. Walaupun PDIP bisa mencalonkan sendiri, kami tidak jumawa," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono, Jumat pagi (18/03).
Menurut Gembong, beberapa hari ke depan, PDIP masih akan membangun komunikasi politik dengan beberapa partai lain di luar koalisi lima partai yang sebelumnya disebutkan. Lima partai yang berkoalisi untuk Pilkada DKI Jakarta adalah PDIP, PKS, PPP, Gerindra, dan Golkar.
"PDIP akan membangun komunikasi politik dengan beberapa partai, menyamakan visi-misi untuk membangun Jakarta," ujar Gembong.
Saat ini PDIP memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI yakni 28 kursi dan menjadi satu-satunya partai yang bisa langsung mengusung calonnya maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan partai lain yang jumlah kursinya tidak memenuhi syarat 21 kursi di DPRD, perlu berkoalisi dengan partai lainnya.
Dengan koalisi lima partai di atas, PDIP dan Parpol koalisi dapat menjadi sebuah kekuatan besar yang harus dihadapi oleh calon independen Basuki Tjahaja Purnama. Namun, di satu sisi, Basuki juga sudah didukung oleh Partai Nasdem dan Hanura.
Gembong mengatakan, mereka masih membuka peluang menggandeng Nasdem dan Hanura dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Proses komunikasi politik juga dijalankan terhadap dua partai tersebut.
"Keputusan (mengusung siapa) belum diambil, proses masih berjalan. Segala kemungkinan masih terbuka," pungkas Gembong.
© Copyright 2024, All Rights Reserved