Sebuah bom meledak di Pangkalan Militer NATO di Afghanistan Selatan, Senin (13/05). Ledakan itu menewaskan 3 anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF).
“3 anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional tewas, setelah gerilyawan menyerang mereka dengan bom rakitan di pangkalan mereka di Afghanistan Selatan," demikian pernyataan yang disampaikan ISAF tanpa menyebutkan kebangsaan korban.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Afghanistan Irakli Alasania mengatakan, serangan ke pangkalan NATO itu adalah bom bunuh diri. Adapun 3 tentara NATO yang tewas berasal dari Georgia. “Gerilyawan melancarkan serangan bom bunuh diri dengan menabrakan truk yang diisi sejumlah bahan peledak," ungkap Alasania.
“Dengan penuh penyesalan, saya mengatakan, bahwa tiga prajurit dari Georgia tewas dalam ledakan tersebut," imbuh Alasania tanpa menyebutkan berapa jumlah pasti tentara Georgia lainnya yang terluka dalam serangan tersebut.
Alasania mengatakan, sebanyak 1.570 tentara Georgia bertugas di Provinsi Helmand, Afghanistan. Jumlah ini membuat negara dengan jumlah penduduk sebanyak 4,5 juta ini sebagai penyumbang pasukan non anggota NATO terbesar bagi pasukan ISAF.
“Ini adalah kehilangan terbanyak yang diderita oleh pemerintah Georgia selama berada di Afghanistan, dengan ini jumlah tentara Georgia yang tewas berjumlah 19 orang," ujar Alasania.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, serangan ini terjadi setelah gerilyawan Taliban mendeklarasikan perang musim semi melawan pemerintah dan pasukan asing yang bertugas di Afghanistan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved