Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi mengatakan, kecurangan pemilu yang paling buruk adalah faktor cawe-cawenya presiden.
"Intervensi presiden yang membuat semuanya menjadi rusak. Berangkatnya dari situ," kata Fachrul Razi saat diwawancara di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up, dikutip Selasa (5/3/2024).
Fahcrul yang juga mantan menteri agama di pemerintahan Jokowi ini mengatakan, presiden adalah pemimpin tertinggi. Seorang presiden itu disumpah untuk berlaku sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.
"KPU juga sudah digariskan dalam konstitusi sebagai sebuah lembaga yang mandiri. Kalau KPU tidak mandiri dan tunduk di bawah presiden dan presiden cawe-cawe serta mengerahkan seluruh aparat di bawa presiden untuk melakukan sesuatu memenangkan paslon tertentu. Pasti yang paling besar kesalahannya adalah di sini," kata mantan Wakil Panglima TNI (1999-2000) ini.
Sebelumnya, Fachrul Razi pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil (1996-1997), Asisten Operasi Kasum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999). Dalam perjalanan kariernya, Fachrul pernah meneken surat rekomendasi pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto saat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Dalam dua Pemilu terakhir, yakni Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, Fachrul Razi juga tercatat masuk dalam barisan jenderal pendukung Jokowi. Bahkan Fachrul Razi dipercaya memimpin Tim Bravo-5 yang berisi para purnawirawan pendukung Jokowi.
Menurut Fachrul Razi, dalam Pemilu 2024 kalau membahas soal sistem IT Sirekap yang tidak beres itu maka sebetulnya pangkal persoalannya adalah dari cawe-cawenya presiden.
"Jadi jangan bilang saya nuduh, lah kan yang bilang cawe-cawe itu sendiri Presiden yang menyatakan. Itu bukti," kata Fachrul Razi.
Menurut Fahcrul, hak angket tidak perlu ditakuti. Sebab hak angket itu tujuannya adalah menyelidiki dugaan kecurangan pemilu agar bisa terungkap kebenaran dengan seterang-terangnya.
Fachrul mengatakan, semua pihak, pejabat, penyelenggara pemilu dan siapa saja bisa menjelaskan semuanya dengan sebenar-benarnya di sidang hak angket DPR. Sehingga bisa terungkap apakah benar ada kecurangan pemilu atau tidak.
"Kalau tidak terbukti kan malah bagus itu membersihkan namanya dari tuduhan melakukan kecurangan pemilu," kata Fachrul.
Fachrul mengatakan, hak angket itu maksudnya bukan berangkat dari mau menjatuhkan presiden. Namun kalau ternyata memang benar presiden melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi dan melawan aturan-aturan yang sudah tertulis dalam konstitusi maka presiden sebaiknya mundur.
"Tapi kalau tidak terbukti maka mari sama-sama kita lihat di hak angket nanti," kata Fachrul Razi.
Fachrul Razi mengatakan, Jokowi adalah sahabatnya. Sahabat yang baik adalah dia yang bisa memberikan nasihat apabila sahabat itu memperlihatkan tanda-tanda ke arah yang salah maka harus diingatkan agar kembali ke jalan yang baik dan benar.
"Hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik, tapi masalah keadilan harus jelas. Kalau ada sesuatu yang tidak benar maka harus kita luruskan agar kembali ke jalan yang benar," kata Fachrul.
Fachrul menceritakan ketika dirinya memimpin Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Bravo 5 yaitu relawan pendukung Jokowi, Presiden Jokowi juga datang.
"Saat itu saya sudah tidak menjabat menteri agama lagi. Saya banyak diskusi dengan Jokowi dan sampaikan pesan-pesan kepada kita," kata Fachrul.
"Saya kalau ketemu Pak Jokowi, beliau saya anggap sebagai teman sesama anak bangsa dalam membangun bangsa ini," pungkas Fachrul Razi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved