Otoritas Jasa Keuangan akan mempermudah ekspansi bank lokal di tiga pasar luar negeri, yakni Tiongkok, Korea Selatan (Korsel) dan Myanmar. Langkah itu dalam rangka memperjuangkan asas kesetaraan atau resiprokal. Sebab selama ini niat bank lokal ekspansi ke pasar luar negeri selalu terganjal.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, baru saja meneken pre-memorandum of understanding (MoU) dengan China Banking Regulatory Commission (CBRC) pada akhir September kemarin. Poin penting kesepakatan ini adalah resiprokal. OJK dan CBRC sepakat untuk memiliki hubungan saling menguntungkan di industri perbankan.
Muliaman mengatakan, para pengusaha Tiongkok melihat positif terhadap prospek ekonomi di Indonesia dan percaya MoU tersebut dapat memayungi kerjasama dibidang keuangan ke depan.
Selanjutnya, kedua belah pihak bakal meneken MoU. “Mudah-mudahan MoU bisa ditandatangani tahun ini,” kata Dewan Komisioner OJK Nelson Tampubolon, Senin (06/10).
Nelson mengatakan, OJK ingin kesempatan bank Tanah Air agar ekspansi di Tiongkok terbuka luas, setimpal dengan kehadiran bank asal Tiongkok yang sudah bercokol di Indonesia (lihat tabel). "Secara konkret, paling tidak pembukaan cabang bank lokal di Tiongkok akan dipermudah," kata Direktur Internasional OJK Triyono.
Selain Tiongkok, OJK tengah memfinalisasi MoU resiproakl dengan sejumlah negara di Asia. Misal, dengan otoritas Perbankan Korsel. OJK sudah menyerahkan draf MoU kepada otoritas bank Korsel. OJK juga melobi Bank Sentral Myanmar (CBM).
"Akhir tahun nanti Tiongkok, Korsel dan Myanmar bisa teken MoU tentang resiprokal. Di luar tiga negara itu, OJK juga sudah menjalin dengan otoritas perbankan di Jepang Uni Emirat Arab (UEA), dan Australia,” kata Triyono.
Menurut Triyono, OJK siap menuntut resiprokal di negara yang menjadi tujuan ekspansi bank lokal. "OJK hanya menunggu kesiapan perbankan Indonesia ekspansi, supaya MoU produktif," jelas Triyono.
OJK telah melakukan penilaian terhadap bank lokal. OJK menawari sejumlah bank besar yang mampu secara keuangan. Tawaran OJK : mempermudah akses masuk ke negara tujuan ekspansi.
Misalnya, ketertarikan Bank Mandiri ekspansi ke Myanmar. "Myanmar memiliki peluang bisnis besar dibandingkan Malaysia dan Singapura," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi.
Perjuangan resiprokal OJK sebatas negara di luar ASEAN. Sebab di kawasan ASEAN, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) yang mewakili Indonesia di Asian Banking Integration Framework (ABIF)
© Copyright 2024, All Rights Reserved