Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengingatkan Presiden AS terpilih Donald Trump agar tidak berupaya menjalankan Gedung Putih dengan cara mengelola bisnis keluarga.
Obama mengatakan, Trump harus menghormati lembaga-lembaga negara yang ada di AS. "Setelah Anda disumpah, Anda memimpin organisasi terbesar di bumi," tegas Obama. ABC News, kemarin.
Donald Trump, pengusaha besar yang menjadi presiden setelah menjadi kandidat dari Partai Republik, akan resmi dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017 mendatang
Obama kemudian mengingatkan Trump tentang perbedaan antara memerintah dan berkampanye. "Ada pasar uang dan modal dunia serta orang-orang di seluruh dunia yang menanggapi serius yang akan dikatakannya," tegas Obama.
Lusa, Rabu (11/01), Trump akan menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu, Trump diprediksi akan menyampaikan bagaimana kerajaan bisnisnya akan dikelola, demi menghindari konflik kepentingan dengan posisinya sebagai presiden.
Selama ini, Trump pun sudah menjawab pertanyaan tentang masalah itu. Namun konferensi pers mendatang diperkirakan akan menjelaskan secara rinci.
Obama mengaku sudah melakukan pembicaraan antara dia dan Trump, yang antara lain membahas tentang pentingnya memiliki keyakinan atas intelijen.
"Akan ada masa-masa ketika satu-satunya cara untuk mengambil keputusan yang baik adalah jika Anda yakin bahwa proses itu berjalan," ujar Obama.
Pekan lalu, Trump menegaskan, dia adalah pendukung badan-badan intelijen AS. Padahal sebelumnya dia mengaku ragu dengan tentang adanya hubungan Rusia dengan pelanggaran keamanan internet di AS.
Belakangan, lewat pesan di jejaring Twitter, Trump mempertanyakan tanggapan Partai Demokrat atas serangan internet. "Bagaimana dan kenapa mereka amat yakin dengan peretasan, jika mereka tidak pernah meminta pengkajian atas server komputer? Apa yang terjadi?" tulis Trump.
© Copyright 2024, All Rights Reserved