Mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani meninggal dunia di rumah sakit, Minggu (08/01), setelah mengalami serangan jantung. Rafsanjani meninggal di usia 82 tahun.
"Ayatollah Hashemi Rafsanjani dibawa ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung dan lebih dari satu jam dokter berupaya untuk menyelematkannya namun tak berhasil," kata Wakil Menteri Kesehatan Iran kepada kantor berita Fars, seeperti dilansir Reuters, Senin (09/01).
Kepergiaan Rafsanjani meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Iran. Warga berkumpul di depan rumah sakit lokasi Rafsanjani dirawat untuk terakhir kali. Sebagai tanda berkabung, saluran televisi negara memasang tanda hitam di sudut layarnya.
Putra Rafsanjani yang dipenjara atas tuduhan korupsi, Mehdi, tampak hadir di rumah sakit untuk memberi penghormatan terakhir pada jenazah ayahnya. Ia datang dengan dikawal polisi.
Rafsanjani merupakan tokoh kuat dan berpengaruh di Iran. Ia merupakan pemimpin dari Expediency Council, sebuah badan yang bertugas menyelesaikan sengketa antara Parlemen dengan Dewan Pelindung Konstitusi (Guardian Council).
Rafsanjani dikenal sebagai tokoh pilar revolusi Islam yang dibenci kelompok garis keras. Ia juga dikenal dengan kebijakan ekonomi yang pragmatis-liberalis, serta hubungan yang lebih baik dengan Barat.
Rafsanjani 2 kali menjabat sebagai presiden antara tahun 1989 dan 1997. Pada Pilpres 2005 ia kalah dari Mahmoud Ahmadinejad. Pada 2013, pencalonannya untuk pemilu presiden ditolak karena usianya yang sudah terlalu tua.
Setahun kemudian, ia memberikan dukungan kepada Hassan Rouhani, yang kemudian terpilih sebagai presiden baru Iran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved