Kasus Gayus Halomoan Tambunan ini bak gurita. Tentakelnya berkembang kemana-mana. Menyusul terkuaknya paspor palsu yang digunakan Gayus untuk bepergian ke luar negeri, belakangan polisi menemukan bukti yang mencengangkan. Ada pula paspor palsu lain dengan foto mirip Gayus dan istrinya yang dikeluarkan oleh negara Republik Guyana. Apakah Gayus berencana melarikan diri?
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Selasa (18/01) menyebut, cerita paspor palsu lainnya yang dimiliki Gayus dan istrinya itu tersibak setelah polisi bekerjasama dengan sejumlah pakar IT berhasil meretas konten surat elektronik antara Arie Nur Irwan dengan Jhon Jerome Grice.
Dalam salah satu email komunikasi keduanya, ditemukan foto dua buah paspor yang sudah jadi dengan berlogo Republik of Guyana. Sebuah negara yang terletak di kawasan pesisir utara Amerika Selatan. Foto bergambar paspor dalam konten milik Arie yang dikirim oleh Jhon antara bulan Juli dan Agustus.
Lebih jauh dia menjelaskan, gambar wajah pada paspor tersebut, mirip dengan Gayus. Satu lagi, sangat mirip dengan Milana Anggraeni, istri Gayus. Paspor yang berisikan foto mirip Gayus atas nama Joseph Morris. Sementara paspor Milana, dengan atas nama Ann Morris.
Sindikat Paspor
Bagaimanakah peran tokoh-tokoh dalam paspor palsu Gayus ini? Menurut sebuah sumber, Arie sudah dinyatakan polisi sebagai tersangka kasus paspor palsu. Arie adalah teman satu kuliah dengan Agung. Agunglah yang menjadi perantara perkenalan Gayus dan Arie. Agung dan Gayus sudah berteman akrab. Dia merupakan kakak kelas Gayus semasa masih SMA dulu.
Sedangkan Jhon, saat ini masih menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang). Polri tengah sibuk mengendus keberadaan pria berkewarganegaraan Amerika Serikat itu. Perburuan dilakukan bekerjasama dengan polisi internasional.
Jhon berada di Indonesia sejak tahun 2007. Dia berprofesi sebagai konsultan keuangan. Perkenalan Arie dengan Joko dan John, semasa dia masih bekerja di Bank Mandiri Syariah.
Tawaran untuk membuat sebuah paspor asing itu sampai ke Gayus melalui Agung. Rencana itu mulai digagas sejak awal Juli 2010. Sepertinya Gayus akan melarikan diri, dan nantinya akan berbicara tentang kasus mafia pajak dan hukum dari luar negeri.
Sumber itu menyebut, Arie dan Agung kerap bertemu Gayus sejak awal Juli 2010. Pertemuan itu berlangsung di rumah Gayus di Kelapa Gading setiap Sabtu dan Minggu. Baik Arie maupun Agung, tahu Gayus kerap pulang kerumahnya meskipun berstatus tahanan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, depok.
Bahkan, ditengarai, selama bulan Ramadhan kemarin, Gayus selalu berada di rumahnya itu. Hanya saat Sholat Ied saja dia berada di Mako Brimob Kelapa Dua . Setelah itu, Gayus pulang ke Kelapa Gading.
Cerita tentang biaya pembuatan paspor tersebut, sebenarnya lebih dari US$100 ribu. Kabarnya, untuk dua buah paspor Guyana tersebut Gayus harus membayar seharganya US$450 ribu. Pemilihan negara Guyana, karena tidak punya perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Komplotan ini sepakat akan menyerahkan paspor tersebut di Singapura.
Masih menurut sumber, pada Juli 2010, Paspor Guyana Perancis buat Gayus sudah jadi. Akan tetapi, Gayus ingkar janji masalah pembayarannya. Dia malah minta dibuatkan sebuah paspor Indonesia juga.
Katanya, komplotan ini tidak pernah membuatkan paspor Indonesia. Mereka tidak pernah memenuhi itu. Sehingga heran mengapa Gayus punya Paspor palsu Indonesia.
Beredar kabar, Arie mengalami tindak kekerasan, sehingga harus mengakui sebagai pembuat Paspor palsu ndonesia untuk Gayus. Sempat dipukul beberapa kali di dada dan di tampar di wajahnya.
Sementara Agung, dalam pemeriksaan didampingi oleh pengacara. Pengacara ini dibayar oleh Gayus. Sampai saat ini, Agung belum di tahan. Adapun Joko, katanya ditahan.Tapi sejauh ini, dikabarkan belum masuk ke rumah tahanan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved