Pemerintah tidak akan melakukan impor beras pada tahun ini. Kebijakan itu sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani.
Penegasan itu disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat memberikan pidato sambutan pada musyawarah perencanaan pembangunan wilayah Keresidenan Surakarta di pendopo Kabupaten Karanganyar, Selasa (31/03). “Pemerintah tidak akan mengimpor beras," tegasnya.
Amran mengaku berulang kali ditawari impor beras dari Thailand sebanyak 1,5 juta ton dengan harga Rp4.000 per kilogram, sedangkan harga beras di dalam negeri mencapai Rp8.000 hingga Rp12.000 per kg. “Kalau impor 1,5 juta ton beras itu untungnya Rp6 triliun, kami katakan maaf, kita tidak impor," ujarnya.
Amran mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu mengontrol keberadaan stok beras di dalam negeri. “Pada saat harga beras tinggi, tiap hari Bapak Presiden menelepon kami untuk menanyakan apakah stok beras mencukupi," ujar dia.
Mentan menambahkan, lebih baik keuntungan yang bisa diambil pemerintah dari impor beras Thailand itu dinikmati oleh para petani, khususnya di Provinsi Jateng. “Kita tidak usah membantu petani Thailand yang sudah kaya dan jumlah produksinya sudah tinggi. Doakan saja kalau kita semua bisa bekerja sama turun ke lapangan, Insya Allah tahun ini kita tidak impor," tandas Amran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved