Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menepis kekhawatiran pemerintah terkait keberadaan perusahaan provider internet milik Elon Musk, Starlink, di Indonesia.
Hal itu dikatakan Budi Arie menjawab pertanyaan Komisi I DPR. Budi Arie meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tak usah khawatir. Sebab, pengguna Starlink dan pangsa pasarnya di berbagai negara pun masih relatif rendah.
“Nggak usah khawatir Starlink. Karena data terakhir Starling itu di Amerika Serikat (AS) cuma 0,2% dari market share, di Kanada cuma 0,5%, di Australia juga 0,5% dan di Selandia Baru cuma 0,8% pengguna Starlink Selandia Baru, itu negara-negara yang dilihat secara geografis kan memerlukan teknologi satelit,” kata Budi Arie dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (10/6).
Budi Arie justru bertanya balik ketika ada pihak-pihak yang merasa khawatir dengan keberadaan Starlink di Indonesia.
“Jadi, kenapa kita mesti takut dengan yang market share-nya di bawah 1%,” kata Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) ini.
Sebelumnya, Komisi I DPR mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal ini Menkominfo Budi Arie Setiadi terkait keberadaan perusahaan provider internet milik Elon Musk, Starlink di Indonesia.
Keberadaan Starlink tersebut terus menuai pro kontra karena layanan internetnya berbasis orbit rendah.
“Hal ini memunculkan pro dan kontra, nah sikap Kominfo sebetulnya gimana? yang kontraknya sudah dipelajari belum? yang pronya bagaimana?” kata Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin dalam Rapat Kerja tersebut. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved