Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, membandingkan kondisi yang berbeda dengan Filipina.Sebab kondisi perekonomian Filipina hampir sama dengan Indonesia. Namun, Filipina mampu menjaga inflasi di angka yang rendah yaitu 2-3 persen.
Stabilnya angka inflasi tersebut, karena terjaganya harga barang. "Di kita masih memperhatikan inflasi dari bulan ke bulan, tahun ke tahun," kata Bambang Bordjonegoro, di Jakarta, Rabu (13/05).
Bambang menjelaskan, rahasianya adalah karena pemerintah Filipina telah menyerahkan harga bahan bakar minyak (BBM) ke mekanisme pasar. Jadi pola kehidupan masyarakat yang terbentuk juga mengikuti harga pasar.
"Di Filipina inflasi stabil rendah, karena dari dulu tidak ada subsidi BBM. Harga BBM ikuti harga market. Jadi pola di sana terbiasa dengan pola naik turun," ujar Bambang.
Bambang mengungkapkan, hal tersebut justru berbanding terbalik di Indonesia. "Di negara kita pencabutan subsidi dan menyerahkan BBM ke mekanisme pasar disangkutpautkan dengan isu keadilan. Padahal, itu dilakukan untuk menuju perekonomian yang lebih baik," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, jika inflasi terjaga maka tingkat suku bunga akan turun. Dengan begitu, memudahkan pengusaha melakukan ekspansi usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kalau ingin turunkan tingkat pinjaman, kuncinya satu, inflasi turunkan dulu," pungkas Bambang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved