Dibutuhkan waktu 2 hingga 3 hari untuk menormalkan kembali jadwal penerbangan ke sejumlah bandar udara yang ditutup karena terdampak abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Gamalama di Ternate.
"Sekali (jadwal penerbangan) terganggu seperti ini pasti dampaknya dua hingga tiga hari," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan di sela-sela kunjungan meninjau pemudik yang batal terbang ke Surabaya di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/07).
Menurut Jonan, kepadatan penerbangan, tentunya menjadi masalah. Untuk itu butuh waktu dua hingga tiga hari untuk menormalkan kembali jadwal penerbangan.
"Pengaturan penerbangan diserahkan ke maskapai masing-masing, pasti mereka gunakan pesawat lebih besar supaya terangkut lebih banyak," kata Jonan.
Jonan menjelaskan, ratusan penerbangan tertunda akibat penutupan sejumlah bandar udara yang terdampak sebaran abu vulkanik gunung berapi. "Untuk yang tertunda ke (Bandar Udara Internasional Juanda) Juanda minimal 100," ujar Jonan.
Saat ini ruang udara dipenuhi abu vulkanik membahayakan aktivitas penerbangan. Saat ditanya kapan bandar udara yang ditutup sementara dapat kembali dibuka, Jonan menegaskan semua tergantung dengan arah angin yang membawa abu vulkani malam nanti. "Kalau (bandara) sampai ditutup jelas kondisinya bahaya," kata Jonan..
Pada H-1 Idul Fitri 1436 Hijriyah sebanyak tujuh penerbangan dari maskapai Citilink di Bandar Udara Halim Perdanakusuma yang menuju Bandar Internasional Juanda.
Dengan ada pembatalan tujuh penerbangan tersebut lebih dari 1.260 calon pemudik dengan tujuan Surabaya harus rela melakukan "refund" atau "reschedule tiket". Sebagian dari mereka lantas mudik dengan beralih menggunakan moda transportasi bus yang disediakan PT Angkasa Pura II.
© Copyright 2024, All Rights Reserved