Perawatan bayi yang baru lahir selalu menjadi tantangan bagi setiap ibu. Ini merupakan momen dimana mereka harus memberikan perhatian lebih karena kondisi bayi yang sangat sensitif. Kebiasaan keluarga dari generasi ke generasi dan bahkan budaya, terkadang memiliki pengaruh signifikan dalam keputusan ibu selama perawatan bayinya yang baru lahir. Beberapa kebiasan sebenarnya, hanyalah mitos yang belum tentu bermanfaat bagi bayi.
Menurut dr. Rosalina Dewi Roeslani Sp.A(K), dokter spesialis anak dari Divisi Perinatologi RSCM, keadaan itu muncul karena ada alasan tertentu. Namun, ada beberapa tindakan yang harus dikonfirmasi ulang secara bijaksana kepada ibu dan masyarakat.
Misalnya, keharusan masyarakat dalam penggunaan kain lipat tradisional (gurita) pada bayi baru lahir yang sebenarkan bisa menimbulkan kesulitan bagi bayi untuk bernapas. Karena pernapasan bayi masih bergantung pada pernapasan perut.
"Karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap penyakit. Oleh karena itu dibutuhkan penangganan yang tepat," katanya kepada politikindonesia.com usai menjadi pembicara dalam talk show tentang perawatan bayi yang baru lahir yang diadakan oleh Mamypoko di Jakarta, Selasa (13/03).
Dalam hal ini, penggunaan selimut atau bedong untuk melindungi tubuh bayi juga menjadi perhatian dr. Rosalina. "Bedong itu membuat bayi sulit untuk mencoba menggerakkan tanggannya secara alami dan bisa menganggu syaraf motorik bayi," ungkapnya.
Dijelaskan, hal yang perlu dikonfirmasi lainnya adalah kekhawatiran ibu tentang isu bentuk kaki melingkar (huruf O) jika memakai popok sekali pakai. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika si bayi tidak memiliki kelainan genetis, bow leg atau kaki seperi katak.
"Setelah bayi mulai berjalan atau sekitar usia 2 tahun, kaki akan secara otomatis lurus. Jadi popok sekali pakai atau pemakaian bahan lainnya tidak akan menyebabkan kelainan pada bayi," ungkapnya.
pemakaian popok sekali pakai, ujar Rosalina juga mengingatkan kepada para ibu untuk selalu awas dan tidak memperbolehkan bayi menggunakan popok sekali pakai seharian tanpa diganti. Dalam hal ini, ibu harus tahu, kapan bayi mereka perlu untuk penggantian popok karena setiap bayi memiliki jangka waktu yang berbeda. "Paling tidak selama 2-3 jam pemakain popok sekali pakai harus diganti. Respon cepat untuk menggati popok sekali pakai akan menghindari kulit bayi dari iritasi," katanya lagi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved