Negara Indonesia mendambakan generasi penerus yang selalu setia untuk menggembleng diri dengan nasionalisme yang berkobar-kobar untuk tampil lebih baik daripada pemimpin-pemimpin saat ini. Sudah saatnya regenerasi bangsa ditempatkan secara ideal untuk melanjutkan kepemimpinan nasional di masa yang akan datang.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam rilisnya refleksi akhir tahun 2010 dan menyambut tahun baru 2011, Minggu, (09/01).
Pernyataan Megawati ini memperkuat pernyataan suaminya, Taufik Kiemas terkait regenerasi politik. “Sudah saatnya regenerasi bangsa ditempatkan secara ideal untuk melanjutkan kepemimpinan nasional di masa yang akan datang agar Republik Indonesia yang kita cintai ini kembali jaya," ujar Mega.
Mega menyatakan para elite memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi penerus agar bisa tampil lebih baik dari generasi sebelumnya. Hal ini untuk mengatasi adanya krisis kepemimpinan yang terjadi berdasarkan tanda-tanda yang ditangkapnya.
Dikatakannya, kualitas kepemimpinan yang ada semakin tergerus oleh ketidakmampuan didalam menentukan ke arah mana bangsa ini akan berlayar dan membangun harapan serta optimisme terhadap masa depan bangsa.
Saya paham betul, ujar mantan Presiden tersebut, bahwa tantangan yang dihadapi bangsa ini tidak kecil, tidaklah ringan. “Karena itulah diperlukan konsolidasi dan mobilisasi semua kekuatan kolektif kita sebagai bangsa untuk bergotong-royong menjawab tantangan tersebut.
Konsolidasi, sambung dia, bukan berarti bagi-bagi kekuasaan semata. Konsolidasi harus mencakup soal ideologi, soal masa depan bersama yang diidealkan, soal pembangunan karakter dan bangsa serta keberpihakan pada rakyat kita sendiri.
Sebagai bangsa, Indonesia sudah memiliki modal untuk konsolidasi tersebut, yakni kesetiaan dan harapan rakyat. Semua itu terlihat jelas saat ajang sepakbola piala Asean Football Federation (AFF) digelar. "Mereka tetap setia dan memberikan energi perjuangan bagi Tim Garuda yang berjuang mengejar ketertinggalan pada final Piala AFF pada 29 Desember 2010 yang lalu.”
Meski begitu, ujar Mega, pihaknya melihat bahwa sepakbola tersebut telah menjadi ajang konstestasi para elite yang mendompleng kebangkitan tim garuda. “Rakyat dengan cerdas mengoreksi dan tahu, kepada siapa mereka harus meminta pertanggungjawaban. Semangat itulah yang juga harus ditunjukkan oleh generasi muda kita," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved