Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh kadernya agar bisa menjaga kerukunan dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) demi menjaga Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelum menyampaikan ajakannya, Megawati terlebih dulu bercerita ketika dia menjadi wakil presiden, namun berseberangan dengan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Suatu ketika, kata Megawati, dia dihubungi Gus Dur melalui telepon. “Mbak Mega, di rumah ada nasi goreng?” kata Megawati mengisahkan pembicaraannya dengan Gus Dur di hadapan lebih dari 10.000 peserta apel Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu malam (30/04).
Megawati mengatakan, pertanyaan tentang nasi goreng itu merupakan taktik Gus Dur untuk membicarakan hal penting. “Kata Mas Dur, nasi goreng di rumah saya terenak sedunia,” kata Megawati.
Akhirnya Gus Dur pun berkunjung ke rumah Megawati. “Pokokmen Mbak, awake dewe iki ojo sampek pecroh (kita ini jangan sampai bertikai),” kata Mega menirukan ucapan Gus Dur.
Megawati pun langsung bertanya maksud ucapan Gus Dur. Ternyata, maksud Gus Dur adalah jangan sampai kalangan nasionalis yang diwakili PDIP dan nahdliyin bertikai. Gus Dur wanti-wanti agar jangan ada gesekan antara nahdliyin dan kader PDIP.
“Ini saya hanya menyampaikan yang diucapkan Mas Dur,” ujar Megawati yang disambut tepuk tanga ribuan nahdliyin.
Selain itu, Megawati mengisahkan pengalamannya saat masih kelas 5 sekolah dasar dan tinggal di Istana Negara bersama Presiden Soekarno. Kala itu, Megawati sering melihat orang-orang berkopiah menemui Bung Karno di Istana.
Megawati pun bertanya ke Bung Karno tentang orang-orang berkopiah yang sering datang bertamu itu. “Bung Karno menjawab dengan tegas, mereka itu para kiai. Mereka-merekalah yang menjaga kedaulatan negara ini. Merekalah yang menjaga Pancasila,” kata Mega menirukan ucapan Bung Karno.
Megawati pun ingin terus menjaga hubungan baik dengan kalangan nahdliyin demi mempertahankan Pancasila. Mega melihat upaya menjaga kekompakan antara PDIP dan NU itu sudah terlihat. Bahkan, dalam apel itu ada 2.000 peserta berseragam merah putih yang mengatasnamakan sebagai ABM atau Anak Buah Megawati. Ribuan ABM terlihat kompak bersama ribuan ABG alias Anak Buah Gus Dur.
“Marilah kita rajut visi kebangsaan untuk terwujudnya Indonesia Raya,” ujar Mega.
Megawati dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasinya atas langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat kajian akademik tentang kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945.
“Semoga Allah SWT meridai perjuangan kita agar 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila,” kata Megawati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved