Massa The Jak Mania mulai bergerak menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (05/05) sekitar pukul 12.00 WIB. Massa The Jak Mania bergerak dari depan Lapangan Irti, Jalan Medan Merdeka Selatan, ke arah Jalan Medan Merdeka Barat.

Mereka berjalan kaki menuju Istana Merdeka melewati Jalan Medan Merdeka Barat sambil membawa spanduk yang bertuliskan "Selamatkan Sepak Bola Indonesia". Mereka memenuhi tiga jalur jalan. Akibatnya kemacetan arus lalu lintas pun tak terhindarkan.

"Satu jalur harap tetap dibuka," kata Kapolsek Gambir AKBP Sulastyo Purnomo Chondro saat memberikan arahan kepada massa The Jak Mania.

Para Jak Mania berunjuk rasa untuk memprotes dihentikannya kompetisi sepak bola di Indonesia. Selain kecewa karena tidak bisa menyaksikan tim kesayangan mereka, Persija, bertanding, massa The Jak Mania juga kecewa karena kehilangan tontonan olahraga yang bisa dinikmati semua kalangan.

”Kami meminta kepada presiden untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini. Persija kami menjadi korban, pembinaan sepak bola menjadi korban,” kata Ketua The Jakmania Richard Ahmad.

Keputusan PSSI yang meniadakan semua komponen kompetisi dari pembinaan hingga profesional memantik suporter Persija Jakarta, The Jakmania agar Jokowi turut membereskan masalah.

"Puluhan ribu pecinta Persija akan meminta kepada Jokowi segera mengambil tindakan cepat. Tindakan turun tangan presiden yang paling bisa cepat dilakukan adalah tentunya me-resfhulle Menpora, karena itu solusi yang paling efektif dan cepat. Ini semua demi sepak bola Indonesia,” ujar Richard.

Richard sudah memprediksi kondisi ini akan berakhir kehancuran. Paling menyakitkan adalah yang menjadi korban pemain dan klub-klub yang sudah melakukan persiapan dengan matang, bahkan sudah mengeluarkan uang untuk persiapan tim dan gaji pemain.

Menurut Richard, Menpora dan PSSI dalam keadaan keras kepala tapi Jakmania menggelar demonstrasi demi membela sepak bola. "Sepak bola milik masyarakat, dan kami lakukan ini karena kami mencintai Persija," pungkas Richard.