Fraksi Reformasi (FR) bakal terus mendorong pengungkapan dugaan KKN dalam bisnis keluarga istana. Fraksi itu terus memperjuangkan pembentukan komisi pengusutan untuk menelusuri praktik berbau KKN dalam bisnis keluarga Presiden Megawati Soekarnoputri.
"FR mendesak, dalam ST MPR ini, perlu dibentuk komisi pengusutan. Ya, biar pengusutan bisnis keluarga istana yang berbau KKN itu serius," kata anggota FR Fuad Bawazier kepada wartawan di sela-sela mengikuti ST MPR kemarin. Dia mengaku, fraksinya akan memperjuangkan pembentukan komisi itu lewat komisi C.
Namun maneuver politik FR itu dianggap angin lalu oleh kalangan PDIP. Ketua PDIP Arifin Panigoro menyebutkan bahwa tudingan tersebut setiap hari terdengar di luar. Tapi, tudingan itu baru sebatas bau dan tidak konkret. Sejauh ini, dia tidak menemui adanya tudingan yang disertai bukti. Misalnya, bukti kuitansi.
"Seharusnya, tuduhan itu konkret dari hasil investigasi atau penelitian. Kalau memang ada bukti, kita pun tidak segan-segan membantunya," katanya.
Senada dengan Panigoro, anggota MPR yang juga Ketua FPDIP DPR Tjahyo Kumolo menilai bahwa tudingan yang dilontarkan FR tersebut ditujukan hanya untuk menggembosi PDIP. FR ingin membuat opini seolah-olah pemerintahan Mega-Hamzah bobrok. "FR sudah sangat sering melakukan seperti itu. Saya kira, ini hanya strategi PAN. Padahal, pada pemilu nanti, mereka tak akan menang," tegasnya kemarin.
Tjahyo menjelaskan, jika Mega membuat sebuah keberhasilan dalam pemerintahan, FR pasti tak pernah mau melihatnya. Fraksi kepanjangan tangan PAN dan PK tersebut malah berusaha mengorek-ngorek kesalahan Mega.
Meski begitu, dia tak khawatir manuver yang dimainkan lawan politiknya tersebut akan berdampak negatif terhadap PDIP, khususnya Mega. Sebab, menurut Tjahyo, masyarakat sudah bisa menilai sejauh mana kebenarannya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved