Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen (Purn) Suryo Prabowo mengalami peristiwa tidak mengenakkan ketika transit di Bandara Changi, Singapura pada Rabu (17/08), tepat dihari kemerdekaan RI. Ia sempat tertahan di Bandara itu, karena namanya masuk daftar hitam pihak Imigrasi Singapura. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, protes atas sikap Singapura itu.
Gatot mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Singapura. Panglima TNI juga berencana melayangkan nota protes resmi melalui Kementerian Luar Negeri. “Jadi TNI sudah berkoordinasi kemudian, Kabais sudah ke Atase Pertahanan Singapura di sini. Dan kami sudah mengirim surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes," ujar Gatot kepada pers usai membuka Kejurnas Karate Piala Presiden IV di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (19/08).
Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil bagasi pada Rabu (17/08). Pihak Imigrasi Singapura ternyata memasukkan namanya ke dalam daftar hitam orang yang dilarang masuk ke Singapura.
Panglima TNI pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan di-black list-nya mantan prajurit TNI itu.
“Kalau memang tidak benar (black list-nya, red) seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya salah (pihak imigrasi Singapura), dan terus pergi. Etikanya kan demikian," katanya.
Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maaf kepada Suryo Prabowo atas kejadian tidak mengenakkan itu. “Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu," tegas Panglima TNI.
Suryo Prabowo ialah mantan Kepala Staf Umum TNI pada periode 1 April 2011-30 Juni 2012. Perwira TNI AD korps Zeni ini adalah alumni Akabri tahun 1976, dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik. Ia pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya dan Wakasad.
Kabar tentang perlakukan tak mengenakkan itu, ditulis Suryo dalam akun facebooknya. "Saya ini ternyata orang yang di-"Black list" pemerintah Singapura (imigrasi) dengan alasan yang tidak jelas," kata Suryo.
Suryo menerangkan awal mula kejadian itu. Pada saat itu, Rabu (17/08), dirinya transit untuk kembali ke Jakarta dari perjalananya ke Fiji. Rencananya, Suryo akan mengikuti acara HUT Kemerdekaan di kampung halamannya.
"Saya transit di Singapura kemudian keluar terminal untuk mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta untuk mengikuti acara 17-an di kampung saya. Di imigrasi ternyata nama saya ada di daftar black list,”
Suryo kemudian menceritakan, pengalamannya diinterview petugas imigrasi Singapura. ”Lalu saya diinterview panjang lebar selama 1 jam-an tentang riwayat hidup saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M," ujar Suryo.
Dengan berseloroh, Suryo berpesan kepada teman-temannya di media sosial untuk berhenti mengikutinya agar tidak termasuk ke dalam daftar hitam seperti dirinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved