Malcolm Turnbull, Selasa (15/09), diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri baru Australia, sesudah Tony Abbott digulingkan melalui mekanisme perlawanan kepemimpinan Partai Liberal yang berkuasa.
Menyongsong pelantikannya sebagai PM, Turnbull mengatakan bahwa ini saat paling membangkitkan semangat bagi dirinya sebagai orang Australia.
Turnbull adalah menteri komunikasi di bawah pemerintahan Abbott dan, merupakan PM Australia keempat sejak 2013.
"Saya dipenuhi dengan optimisme dan kita akan merancang pekan-pekan ke depan dan bulan-bulan mendatang dengan dasar ini yang akan menjamin kesejahteraan kita di tahun-tahun mendatang," kata Turnbull kepada wartawan.
Tony Abbot akhirnya berbicara kepada publik Selasa (15/09) pagi, mengatakan bahwa pemerintahannya tidak sempurna namun juga penuh dengan pencapaian. Abbot mengatakan, penyingkiran dirinya merupakan hal yang berat. Namun Abbott berjanji untuk membuat perubahan ini berlangsung selancar yang dirinya bisa lakukan.
"Merupakan hal yang berat. Namun sekali kita ikut dalam permainan maka kami menerima aturannya juga," kata Abbott kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Abbott juga menyentil sejumlah anggota partai yang membocorkan berbagai hal kepada media, dan melancarkan "pembunuhan karakter" secara anonim.
Abbott tak menyebutkan apakah masih akan berada di parlemen atau sepenuhnya mundur dari politik.
PM baru Australia, Malcolm Turnbull diagendakan mengumumkan kabinetnya pekan ini juga, dengan sebagian anggota kabinet Tony Abbot diperkirakan tetap bertahan, termasuk Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang mendukung Turnbull dalam melengserkan Abbot.
© Copyright 2024, All Rights Reserved