Banyak cara yang dilakukan untuk berbagi dengan sesama. Seperti yang dilakukan Lions Club Jakarta Monas (LCJM) Kalingga mengelar bakti sosial dengan membagikan sebanyak 2.000 kacamata. Hal itu dilakukan selain dalam rangka memperingati hari mata sedunia, juga karena banyaknya anak yang mengalami mata rabun sangat berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Presiden LCJM Kalingga Suzi Marsita mengatakan pada kegiatan kali ini pihaknya mengandeng essilor menggelar pemeriksaan mata gratis untuk 2.000 siswa SD hingga SMA di Jakarta Pusat. Kegiatan dipusatkan di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (08/10). Pemeriksaan mata pertama adalah cek eye screening. Para siswa yang mengalami kerusakan mata mulai minus 0,25 sudah harus memakai kaca mata.
"Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pemeriksaan dan pemberian kacamata secara gratis. Kegiatan ini juga merupkan wujud dari vision, yang merupakan salah satu dari 4 centenial service challenge Lions Club. Karena kami memiliki visi yang saman pada peringatan Hari Mata Sedunia kali ini," katanya kepada politikindonesia.com disela-sela kegiatan tersebut di Jakarta.
Dijelaskan, pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis kali ini diikuti oleh 2.000 pelajar, ternasuk para guru dari 8 kecamatan di wilayah Jakarta Pusat.
Kegiatan tersebut dalam rangka program tahunan Lions Club Internasional yang disebarkan ke Lions Club Nasional Jakarta dalam hal pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
"Para guru dan siswa terlihat sangat tertarik dengan kegiatan ini. Apalagi, saat kami datang ke sekolah untuk menawarkan keikut sertaan anak didik mereka pada program pemeriksaan dan kaca mata gratis, sekolah sangat antusias sekali. Kami pun tak menyangka kalau animo siawa sangat besar. Mereka sudah siap sebelum waktu pendaftaran dibuka," tegasnya.
Sementara Vice Presiden LCJM Kalingga, Younkie Alwi menambahkan, pihaknya sengaja menempatkan pelajar sebagai target dari kegiatan ini. Karena gaya hidup pelajar saat ini yang cenderung didominasi gadget dan komputer, dapat membahayakan kesehatan mata. Bahkan, keseharian mereka di zama globalisasi saat ini sudah tidak bisa lepas dari gadget.
"Sejak tahun 2014, kegiatan ini rutin kami selenggarakan. Biasanya, kami bersama parusahaan patners mendatangi langsung sekolah-sekolah. Jumlahnya pun hanya 200-400 siswa. Namun centenial service vision kali ini dilakukan di lingkungan luar sekolah dengan menjangkau sekitar 2.000 siswa dan guru. Sehingga pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis bisa maksimal," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Marketing Manager Essilor Indonesia James E. Rahakbauw, merasa bangga bisa ikut merayakan Hari Mata Sedunia yang digelar setiap tahun. Apalagi pihaknya memiliki produk UV protection, sebagai Costumer Service Resonsibility (CSR) perusahaan untuk masyarakat Indonesia.
"Kami bangga bisa bergandengan tangan untuk bisa berbuat kebaikan bersama. Apalagi, kegiatan CRS kali ini dalam skala besar. Karena kami juga memiliki visi yang sama pada peringatan hari mata sedunia ini. Kami berharap bisa terus bekerjasama pada kegiatan selanjutnya," pungkasnya.
© Copyright 2025, All Rights Reserved