Rencana 12 relawan Indonesia menuntaskan misi kemanusiaan Freedom Flotilla to Gaza takkan bisa terpenuhi. Sebanyak 5 orang di antaranya, segera pulang ke Tanah Air. Selebihnya, tetap bertahan di Amman, Yordania, menunggu pulihnya kesehatan dua rekan mereka.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengungkapkan kepada pers, yang menghubunginya dari Jakarta, akhir pekan ini, lima relawan itu akan diterbangkan Minggu (06/06). Rencananya, mereka akan tiba di Indonesia, Senin (07/06).
Nasib relawan lainnya, kata Teuku Faizasyah, memilih bertahan di Aman, Yordania. Mereka memutuskan menunggu pemulihan bagi relawan yang terluka. Dua di antaranya, Oktavianto Baharudin masih dalam perawatan di Rumah Sakit di Istambul Turki.
Malah, seorang lagi, Surya Fahrizal, masih tertahan di Israel untuk mendapat perawatan intensif. Relawan yang juga jurnalis Syarief Hidayatullah (Sahid) ini, terluka parah akibat tembakan tentara Israel saat penyerangan kapal Mavi Marmara.
Faizasyah memastikan kondisi dua WNI, Oktavianto dan Surya belum memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh. Mereka akan dipindahkan setelah kondisi kesehatannya membaik. Jadi, harus dipastikan kondisinya sudah stabil sebelum dibolehkan pulang.
Presidium Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C) Indonesia, Joserizal Jurnalis mengungkapkan, kondisi Surya, relawan dari Sahabat Al Aqsha mengalami luka sangat parah. Pria 28 tahun itu tertembak di dada kanan, yang menyebabkan tulang iga ke delapan patah, dan hatinya hancur.
Joserizal yang juga seorang dokter mengungkapkan, akibat luka tembak itu, paru-paru Surya juga robek. Itulah yang menyebabkan terjadinya penumpukan udara dan darah di rongga dada kanan yang menekan paru-paru. Diagnosanya, kata aktifis Mer-C Indonesia ini, Surya menderuta hematopneumothoraks.
Jangan Cemas
Di tengah penantian penuh harap-harap cemas keluarganya, Surya Fahrizal mengirim pesan. Pesan untuk keluarganya itu disampaikan melalui Duta Besar RI di Amman, Zainulbahar Noor yang sempat menjenguk Surya di rumah sakit. Surya meminta keluarganya tidak terlalu cemas dengan kondisi kesehatannya itu.
Wawat Herawati, ibunda Surya Fahrizal, mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan yang menemuinya, Jumat (04/06) lalu. Menurut dia, Surya berpesan agar seluruh keluarganya tidak perlu cemas, karena kondisinya perlahan mulai membaik. Ia mengaku sudah sehat.
Luka tembak di dada kiri, dekat bahunya itu memang sudah dioperasi Rabu (02/06). Kini Surya masih menjalani proses pemulihan, sehingga belum boleh dipindahkan dari Israel. Direktur Operasional Sahabat Al Aqsha, Amirul Iman mengatakan, kondisi Surya Fahrizal semakin membaik, dan mulai lancar berkomunikasi.
Istri Surya, Euis Hidayati, 28, yang ditemui wartawan di rumahnya di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sangat mencemaskan kondisi sang suami. Ia mendoakan kesehatan Surya segera benar-benar pulih, dan bisa segera kembali.
Amirul Iman berharap seluruh relawan selamat, dan bisa segera berkumpul dengan keluarga masing-masing. Dua keluarga dekat Amirul, kakak kandung dan kakak iparnya, suami istri Dzikrullah Ramudya dan Santi Soekanto, juga ikut dalam rombongan relawan Indonesia ke jalur Gaza itu. Keduanya, dalam keadaan sehat.
Sebanyak 12 relawan Indonesia itu, bagian dari 700 relawan dari 50 negara, yang menumpang kapal Mavi Marmara untuk misi kemanusiaan, akhir Mei lalu. Kapal ini salah satu dari enam kapal relawan dalam perjalanan ke jalur Gaza mengantarkan logistik untuk rakyat Palestina. Misi akhirnya gagal merapat, karena dihadang dengan tembakan oleh tentara Israel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved