Laksamana Muda (Laksda) Yudo Margono resmi menjabat Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) yang baru. Upacara pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSALl) Laksamana Ade Supandi.
Acara sertijab digelar di Markas Koarmabar, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/03). Acara turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Deputi Pemberantas Badan Narkotika Nasional, Irjen Pol Arman Depari beserta sejumlah jajaran pejabat TNI dan Pemprov DKI.
“Serah terima jabatan merupakan aktualisasi regenerasi kepemimpinan di lingkungan TNI AL yang memiliki nilai dan arti strategis," kata KSAL Laksamana Ade Supandi dalam sambutannya.
Yudo menggantikan Laksamana Muda TNI Aan Kurnia yang kini menjabat sebagai Asisten Operasi KSAL. Sementara, jabatan panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) yang ditinggalkan Yudo kini diisi Laksamana Pertama (Laksma) R Achmad Rivai.
Ade mengatakan, mutasi di lingkungan TNI AL berkaitan erat dengan dinamika pembinaan organisasi. Rotasi jabatan juga untuk menyegarkan organisasi melalui ide dan gagasan inovatif baru dari pejabat baru.
KSAL mengatakan, jabatan Pangarmabar adalah kepercayaan dan kehormatan bagi pemimpin TNI AL. Amanah ini harus dijawab dengan tekad dan semangat untuk meningkatkan format utama masing-masing.
Ia menyebut, Koarmabar dan Kolinlamil adalah komando utama (kotama) pembinaan dan operasional TNI AL. Koarmabar bertugas membina kemampuan sistem senjata armada terpadu (SSAT).
Institusi ini juga wajib membentuk potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan negara di laut. Selain itu, satuan ini melaksanakan operasi Iaut, operasi tempur laut, dan proyeksi kekuatan ke darat dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut.
Kolinlamil, lanjut dia, mengemban tugas membina kemampuan sistem angkutan laut militer dan potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan negara. Satuan ini juga melaksanakan angkutan laut administratif, taktis maupun strategis TNl/Polri, dan melaksanakan bantuan angkutan laut dalam rangka pembangunan nasional.
“Kami yakin dari prestasi yang telah ditunjukkan laksamana mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dengan baik," ujar Ade.
KSAL mengatakan perkembangan lingkungan strategis kerap diwarnai dengan permasalahan. Hal itu di antaranya perbatasan antarnegara, pengamanan pelayaran, pencemaran lingkungan, pelanggaran hukum di laut, dan penanggulangan bencana alam.
Pemberontakan bersenjata, separatisme, dan terorisme juga masih menjadi ancaman serius NKRI. Dia pun meminta Koarmabar dan Kolinlamil menjadi tumpuan TNI Angkatan Laut dalam menjawab tantangan.
“TNI AL tengah melaksanakan pembangunan kekuatan dan pembinaan kemampuan yang diarahkan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum guna mendukung pemerintah manjadikan lndonesia sebagai poros maritim dunia," terang dia.
Koarmabar dan Kolinlamil dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme personel dengan didukung standart operating procedure (SOP) yang implementatif. Langkah-langkah inovatif dan kreatif dalam penyiapannya diperlukan.
"Kami berharap khusus untuk Koarmabar tahun ini sudah ada pembinaan di kawasan barat," tandas Ade.
© Copyright 2024, All Rights Reserved